Karena itu, Eva tidak memiliki persiapan khusus untuk beradu gagasan dalam debat publik itu.
"Pasangan calon melakukan aktivitas seperti hari-hari biasa, kampanye di beberapa titik. Jadi tidak ada persiapan khusus. Insya Allah semua yang menjadi materi debat sudah sering dijalankan langsung selama ini," sebut Wiyadi.
Berbeda
Komisioner KPU Bandar Lampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo mengatakan, ajang debat wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung tahun ini berbeda dengan debat-debat sebelumnya.
"Karena digelar di tengah pandemi Covid jadi ada banyak pembatasan guna mencegah penularan Covid dan pelaksanaan mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid," jelas Komisioner KPU Bandar Lampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo, kemarin.
Ia mengatakan, debat yang berlangsung Hotel Sheraton Bandar Lampung itu akan ada lima orang panelis.
Lima orang itu dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat. Nantinya panelis tidak hadir secara langsung.
"Pertanyaan panelis ditampilkan dalam bentuk audio visual. Pertanyaan panelis itu direkam dan akan ditampilkan saat debat tersebut," kata Fery.
Selain itu, masing-masing calon tidak diperkenankan membawa pendukung.
Mereka hanya diperkenankan membawa sebanyak 4 orang timnya dalam acara debat publik.
Selain itu, KPU juga membatasi anggota penyelenggara pengawas pemilu yang akan hadir.
Fery mengatakan, jumlah anggota Bawaslu yang diperbolehkan hadir hanya dua orang.
"Jadi peserta debat adalah pasangan calon dan 4 orang tim kampanye, 2 anggota Bawaslu dan 5 anggota KPU. Diluar dari jumlah tersebut tidak diperbolehkan hadir," kata Fery.
Dia mengimbau seluruh pendukung dan masyarakat untuk menyaksikan langsung debat publik melalui siaran televisi, radio, dan live streaming.
Jangan Langgar Protokol