TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Pada Idul Fitri 1442 Hijriah tahun ini, para pedagang daging dadakan di Pasar Gisting, Tanggamus, Lampung kembali gagal meraup keuntungan berlipat.
Pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya.
Kisah pilu mereka pun berlanjut.
Biasanya, momentum Idul Fitri selalu menjadi ajang pedagang sapi dadakan mendapatkan rezeki berlimpah.
Mereka biasanya membuat rangka layaknya bangunan warung, lalu diberi atap terpal plastik.
Baca juga: Sidak ke Pusat Perbelanjaan, Eva Dwiana Temukan Fasilitas Prokes Tak Layak
Dua atau tiga hari menjelang Idul Fitri, lapak-lapak itu bermunculan.
Dalam waktu semalam, areal parkir, jalanan, dan area sekitar pasar langsung penuh dengan lapak pedagang daging.
Namun, tahun ini tidak banyak lapak dadakan yang ditemui.
Jikapun ada, tidak sampai memenuhi areal parkir di Pasar Gisting.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Pringsewu Tembus Rp 150 Ribu
Tidak pula memenuhi sepanjang jalan yang membelah Pasar Kota Agung dan Pasar Talang Padang.
"Agak turun yang dagang daging sekarang ini karena corona. Sebab, dagang daging sapi juga butuh modal besar. Terus ada perhitungan, apa yang beli ramai kayak tahun-tahun kemarin," ujar Sabar, pedagang daging sapi di Pasar Gisting, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, sekarang ini jumlah pedagang hanya sekitar 20 orang.
Sedangkan pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 60 orang.
"Modal buat lapak juga masuk hitungan. Bukan cuma kita modal beli sapi. Terus yang kerja dari nyembelih sapi sampai motong-motong daging, semua itu dihitung," beber Sabar.
Itulah alasan para pedagang dadakan berpikir ulang untuk berjualan daging tahun ini.