Bandar Lampung

BPS Sebut Angka Kemiskinan di Lampung Naik 0,3 Persen

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Hanif Mustafa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan (masker oranye) saat diwawancarai awak media usai FGD di Kantor Bappeda Lampung, Kamis (17/6/2021). BPS menyatakan di Lampung angka kemiskinan naik 0,3 persen.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Angka kemiskinan di Provinsi Lampung kini meningkat 0,3 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Faizal Anwar usai FGD dengan Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Lamsel, Pesawaran, Lampura dan Lamtim di Gedung Bappeda Lampung, Kamis (17/6/2021).

Faizal Anwar mengatakan sebagaimana data pada bulan Maret angka kemiskinan di Lampung menginjak angka 12,34 persen dari jumlah penduduk.

"Jadi kalau dari September sampai sekarang angka kemiskinan naik 0,3 persen dari sebelumnya dan ini diakibatkan karena faktor pandemi Covid-19, " kata Faizal

Faizal berharap FGD yang dilaksanakan hari ini bisa mencari jalan keluar untuk menurunkan angka kemiskinan dan termasuk daerah lainnya. 

Baca juga: Covid-19 di Pringsewu Hampir Tembus 1.000 Kasus, Petugas Gencarkan Operasi Yustisi

"BPS memang mendata (angka kemiskinan) secara makro, dan adanya forum ini sebagai bentuk sinergitas antara Pemprov Lampung dan BPS dengan harapannya bisa juga tergambar datanya dari BPS," tandasnya.

Sementara Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan mengatakan berharap bahwa angka kemiskinan di Provinsi Lampung menurun. 

Sebab kata, Mulyadi Irsan, prioritas utama FGD ini untuk mengentaskan kemiskinan terkhusus yang mendominasi di empat daerah yakni Lamsel, Pesawaran, Lampura dan Lamtim.

"Maka dari itu kita berkolaborasi dengan BPS dan adanya juga inovasi dari Simnangkis dengan harapan minimal membantu upaya dalam pengentasan kemiskinan untuk segera akselerasi Lampung bisa kecil angka kemiskinannya dengan harapannya untuk rakyat lampung berjaya, " kata Mulyadi

Perlu diketahui berdasarkan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos RI, di Provinsi Lampung rumah tidak layak huni ada sebanyak 442.940 rumah tangga dengan 62 persen rumah tangga desil 1 dan 2.

Baca juga: Anggota DPRD Metro Minta Pemerintah Kurangi Acara Seremonial demi Jadi Pelopor 5M

Lalu rumah tangga miskin tanpa fasilitas BAB ada sebanyak 70.453 runah tangga dengan kontribusi terbesar berada di Kabupaten Tanggumus dengan jumlah 21.220 rumah tangga. 

Kemudian rumah tangga miskin tanpa PLN ada sebanyak 46.682 rumah tangga dimana 3.267 rumah tangga tanpa penerangan listrik sama sekali terbanyak di Lampung Barat. 

Lalu sebanyak 50 persen angkatan kerja penduduk miskin dengan kondisi menganggur 1.298.000.000 orang. 

Ada 128.559 kepala rumah tangga miskin adalah perempuan dan sebanyak 65.047 dalam kondisi tidak bekerja. 

Komposisi sektor lapangan kerja penduduk miskin di dominasi sektor pertanian 30 persen dan perkebunan 30 persen. 

Halaman
12

Berita Terkini