Berita Terkini Nasional

Teror Komplotan Pinjol Ilegal hingga Korbannya Akhiri Hidup, Karyawan Digaji Rp 15 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua tersangka yang tergabung dalam komplotan pinjol ilegal. Polisi mengungkap kasus teror komplotan pinjol ilegal hingga buat ibu di Wonogiri akhiri hidup, karyawan digaji Rp 15 juta per bulan.

Selanjutnya, kata HH, peralatan itu dikoneksikan kepada alat modem pool tersebut.

Nantinya, modem pool itu akan diisi paket data oleh pihak perusahaan.

"Jadi pertama kita nyalain HP, koneksi ke semua mesin. Kedua kita akan memakai SIM card."

"Kartu SIM card kita colokin ke mesin. Mesin ini akan kita isi paket."

"Setelah isi paket sms, maka otomatis kita akan hidupkan di software yang ada di PC."

"Setelah itu SMS otomatis akan terkirim ke penerimanya," ungkap dia.

HH menerangkan karyawan nantinya akan mendapatkan pelatihan sebelum bekerja di perusahaan pinjol ilegal tersebut. 

Sebaliknya, HH menyatakan gaji yang besar membuatnya bertahan bekerja di pinjol ilegal tersebut.

Apalagi, dia sebelumnya hanya bekerja sebagai wiraswasta dan tidak lulus sekolah.

"Digaji Rp 15 juta sebulan. Sudah 9 bulan terakhir," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri menangkap jaringan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Jaringan pinjol ilegal tersebut bahkan menyebabkan seorang ibu rumah tanggal berinisial WPS (38) akhiri hidup.

Adapun WPS diduga akhiri hidup lantaran tidak kuat diteror karena terlilit utang di 25 pinjol ilegal sekaligus.

Dia ditemukan warga dalam kondisi tergantung di rumahnya di Wonogiri, Jawa Tengah.

"Kami ungkap, ini nyangkut ke peristiwa yang di Wonogiri, Jawa Tengah."

Halaman
1234

Berita Terkini