Bandar Lampung

Sekolah Tatap Muka di Lampung Dihentikan Seluruhnya Imbas 5 Pelajar Terpapar Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PTM terbatas di Mesuji. Secara resmi, sekolah tatap muka di Lampung dihentikan seluruhnya imbas 5 pelajar terpapar Covid-19.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Secara resmi, sekolah tatap muka di Lampung dihentikan seluruhnya imbas 5 pelajar terpapar Covid-19.

Setelah Pemkot Bandar Lampung memutuskan menunda pembelajaran tatap muka atau PTM, Pemprov Lampung juga mengeluarkan edaran untuk menghentikan PTM.

Hal tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) Nomor 800/328/V.01/DP.2/2022 tentang penghentian sementara PTM terbatas SMA/SMK dan SLB di Bandar Lampung.

Surat tersebut ditandatangani Kadisdikbud Lampung Sulpakar.

Sulpakar meminta kepada satuan pendidikan baik SMA, SMK, SLB baik negeri maupun swasta menghentikan sementara PTM terbatas.

Baca juga: Kadiskes: Jika Ada Satu Siswa yang Terpapar Covid-19, Sekolah Harus Gelar PTM Daring

Ia pun meminta sekolah untuk memberlakukan belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Adapun penghentian sementara PTM mulai 4 Februari 2022 sampai 17 Februari 2022.

"Seluruh SMK, SMA, SLBĀ  baik negeri dan swasta wajib menghentikan sementara PTM terbatas," kata Sulpakar, Kamis 3 Febuari 2022 malam.

Sebelumnya, proses kegiatan PTM dari PAUD hingga SMP yang seyogyanya dilaksanakan 7 Februari 2022 di Bandar Lampung ditunda.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, penundaan PTM lantaran ditemukan adanya pelajar di Kota Tapis Berseri yang terpapar Covid-19.

Baca juga: PTM di Bandar Lampung Ditunda, Ini Alasannya!

"Kemarin setelah melaksanakan antigen di SMK SMTI Bandar Lampung dari ratusan siswa, ada lima yang terpapar Covid-19."

"Jadi dengan berat hati saya sampaikan, untuk PTM TK sampai SMP ditunda dua minggu ke depan," kata orang nomor 1 di Bandar Lampung ini dalam konferensi pers yang digelar di ruang rapat wali kota setempat, Kamis (3/2/2022).

Pihaknya sudah melakukan penyemprotan desinfektan di SMTI dan akan melakukan tracing untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut.

Eva juga meminta seluruh sekolah di Bandar Lampung untuk menerapkan PTM secara daring.

"Saya minta untuk seluruh sekolah dari TK sampai SMP ikuti peraturan Pemerintah Kota Bandar Lampung."

"Untuk seluruh siswa dinyatakan lulus dan naik semua, maka dari itu mohon kerja samanya," jelasnya.

Dia mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Lampung terkait PTM SMA dan SMK.

"Kalau untuk SMA dan SMK itu wewenangnya ada di pihak provinsi," sambung Eva.

Lebih lanjut, terkait pasien terkonfirmasi, kata dia, sampai saat ini ada 130 warga Bandar Lampung terpapar Covid-19, 27 pasien dirawat dan sisanya sudah sembuh.

"Jadi sisanya melakukan isoman, gejalanya ringan karena sudah divaksinasi," jelasnya.

Sebelumnya, Dinas PendidikanĀ  dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung memastikan kesiapan akan menggelar pelaksanaan PTM tiap satuan pendidikan di wilayah setempat.

Keputusan tersebut mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, tertanggal 2 Desember 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Instruksi Walikota Bandar Lampung Nomor 2 Tahun 2022.

Satgas Minta Tunda PTM

Satgas Covid-19 Provinsi Lampung meminta jika ada satu siswa yang terpapar positif Covid-19, maka sekolah harus mengalihkan kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) menjadi secara daring (dalam jaringan).

Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana yang juga Kadiskes Lampung kepada awak media, Kamis (3/2/2022).

Menurut dia, kalau untuk PTM aturan pelaksanaannya sesuai level PPKM dan jika ada satu yang positif Covid-19 maka dilakukan tracing.

Lalu sekolah tersebut dialihkan pembelajarannya secara daring untuk sementara waktu.

"Perlu kewaspadaan untuk Bandar Lampung, Pesawaran, Lamsel, dan Lampura karena sebaran kasusnya jika dilihat Bandar Lampung paling banyak 54 kasus sampai dengan tanggal 31 Januari lalu," ujar Reihana.

Reihana mengaku, pihaknya siap menambah tempat tidur.

Tetapi hingga saat ini belum ada instruksi untuk menambah karena ada perubahan kebijakan dari Kemenkes.

( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah / Bayu Saputra )

Berita Terkini