"Itu juga jadi PR. Ya tapi sedang kita dalami," katanya.
Median juga mengatakan, setiap pekon mendapat anggaran alat pemilihan sebesar Rp 25 juta.
Ia menjelaskan, Pilkakon secara e-voting sebenarnya lebih ringkas.
Pemilih hanya perlu klik tombol pemilihan.
Lalu keluar gambar calon.
Setelahnya baru pilih lagi kolom pilih atau tidak, kemudian selesai.
Namun, meski terbilang lebih mudah, memang Pilkakon dengan metode e-voting butuh penyesuaian.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)