Bandar Lampung

Berita Lampung Terkini 16 Juli 2022 Enam Mahasiswa Palsukan Tanda Tangan hingga Hari Seruit Nasional

Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Lampung Terkini 16 Juli 2022

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Banyak kejadian dan peristiwa yang terjadi di Provinsi Lampung selama hari ini, Sabtu (16/7/2022).

Mulai dari peristiwa enam mahasiswa Unila ketahuan palsukan tanda tangan di sidang MK hingga Sambal Seruit Buk Lin gelar Hari Nyeruit Nasional 

Untuk lebih lengkapnya, inilah kompilasi enam peristiwa terhangat yang terjadi selama satu hari yang terkumpul dalam Lampung Terkini.  

Baca juga: Mahasiswa FH Unila Lakukan Judical Review IKN Karena Bertentangan UUD 1945

1. Enam Mahasiswa Unila Ketahuan Palsukan Tanda Tangan di Sidang MK

Enam mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila) disebut memalsukan tandatangan pemohon dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK).  

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan uji materil aturan pengangkatan kepala otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK).

Berdasarkan siaran Sidang Kedua Perkara Nomor 66/PUU-XX/2022 yang digelar pada Rabu 13 Juli 2022, terlihat awalnya mahasiswa FH Unila tidak mengaku memalsukan tanda tangan di berkas gugatan.

Sidang yang dipimpin Hakim Konstitusi Arief Hidayat mendapati kejanggalan tanda tangan Pemohon pada perbaikan permohonan.

Ketika itu Arief Hidayat mempertanyakan kejanggalan tersebut.

Namun, kelima mahasiswa yang hadir dalam sidang yakni M Yuhiqqul Haqqa Gunadi, Hurriyah Ainaa Mardiyah, Ackas Depry Aryando, Rafi Muhammad, dan Dea Karisna mengaku tanda tangan tersebut asli.

Sementara Nanda Trisua Hardianto tidak hadir dalam sidang.

Menanggapi jawaban para Pemohon, Arief tak percaya begitu saja.

Dia menekankan bakal memproses kepada pihak kepolisian terkait tanda tangan palsu.

Tapi si mahasiswa bersikukuh, bukan tanda tangan palsu tapi tanda tangan digital lewat Word.

Setelah didesak lagi, mahasiswa mulai mengaku ada yang 'nitip' tanda tangan. Tapi atas seizin di pemilik nama.

Menurut mahasiswa itu, Dea dan Nanda tidak sedang berada bersama saat perbaikan permohonan tersebut tapi atas izin dan diketahui keduanya.

Ia pun akhirnya menyebut, empat yang asli dan dua yang palsu.

Mendapati pengakuan si mahasiswa, Arief Hidayat langsung mengambil sikap tegas.

Ia meminta mahasiswa jangan bermain-main dengan MK.

Sehingga akhirnya para mahasiswa mencabut permohonan Perkara Nomor 66/PUU-XX/2022.

Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung, Zulkarnain Ridwan, Jumat 15 Juli 2022, melalui sambungan telepon mengatakan, benar mereka mahasiswa Unila yang mengajukan judical review IKN.

Diakuinya keenam mahasiswa melakukan upaya judical review sebagai bagian dari mata kuliah hukum acara praktik.

Tapi ada mahasiswa yang minta diwakilkan tanda tangan yang dipermasalahkan majelis hakim MK karena sedang berada di kampung.

Sehingga tanda tangan pengajuan judical review diwakilkan.

Jadi bukan tidak diketahui atau dibuat-buat dan harusnya ketika minta diwakilkan, ada surat kuasanya.

Sehingga ini terjadi karena tidak cermat dari mahasiswa dan memang mereka ini masih belajar.

Sementara Wakil Dekan FH Unila Rudi Natamihardja menambahkan, bahwa itu tidak ada unsur pemalsuan tanda tangan. 

Baca juga: LBH Bandar Lampung Harapkan Kanwil Kemenkum HAM Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Napi Anak Tewas

2. LBH Minta Kanwilkum HAM Bentuk Tim Investigasi

Dampingi keluarga korban tahanan anak yang tewas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lampung beberapa waktu lalu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) harapkan Kantor Wilayah Hukum & HAM (Kanwilkum HAM) Lampung bertindak cepat.

LBH menegaskan, langkah cepat yang harus diambil untuk mengusut kematian RF (17) di Ruang Edelweis Nomor 9 itu dengan membentuk tim investigasi.

Direktur LBH Bandar Lampung Sumaindra Jarwadi saat mendampingi keluarga korban ke Kanwilkum HAM Lampung, Jumat 16 Juli 2022 kemarin menegaskan, tim investigasi bertujuan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kematian RF.

Sehingga dengan dibentuknya tim investigasi oleh Kanwil Kemenkum HAM Lampung, Sumaindra berharap menjadi titik terang penegakkan hukum, khusunya terhadap anak yang menjadi korban.

Keluarga juga melakukan pelaporan akan kasus kematian RF, lanjut Sumaindra, dengan tujuan mencari keadilan atas kasus kematian anggota keluarga mereka yang diduga tewas dianiaya.

LBH mencatat, kasus kematian yang dialami oleh RF di dalam lembaga pembinaan khusus anak, bukanlah yang pertama kali terjadi di Provinsi Lampung.

Sumaindra menyebut, ada beberapa kasus serupa yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun sebelumnya yang melibatkan anak warga binaan.

LBH beberapa waktu lalu juga menangani seperti kasus anak sebagai warga binaan yang depresi dan hampir mencoba melakukan bunuh diri dan sampai mengalami kelumpuhan.

Pengungkapan kasus penganiayaan terhadap anak warga binaan, kata Sumaindra, sangat penting dilakukan sebagai catatan penting perlindungan anak.

Sementara Kakanwil Kemenkum dan HAM Lampung, Edi Kurniadi menyatakan, usulan pembentukan tim investigasi kematian RF sudah dilakukan oleh pihaknya.

Edi mengatakan, terkait masalah hukum yang terjadi dalam kasus kematian RF, pihaknya sudah menyerahkan proses penyelidikannya kepada pihak kepolisan.

Ia menambahkan, semua proses penyelidikan hingga investigasi yang dilakukan untuk mengungkap kasus tersebut, dilakukan secara terbuka dan tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Edi juga menyebut, ini jadi momen evaluasi terhadap kinerja seluruh jajarannya di Lapas se-Provinsi Lampung untuk berkerja lebih baik lagi.

Ia menyatakan, Kalapas LPKA Kelas II anak saat peristiwa sedang berada di luar kota, namun saat ini yang bersangkutan sudah dipanggil untuk kembali ke Lampung.

Kakanwil Kemenkum HAM Lampung menegaskan, jika ada keterlibatan sipir dan orang di dalam LPKA dalam kematian RF, ia menegaskan tak akan menutupi hal tersebut kepada publik.

Edi juga membenarkan, sejauh ini kasus penganiayan terhadap RF beberapa waktu lalu, dilakukan oleh empat anak binaan yang merupakan teman satu kamar korban.

Kalau terbukti terjadi kelalaian petugas Lapas atas terjadinya penganiayaan terhadap RF oleh anak warga binaan lainnya, Edi menegaskan, Kalapas akan diberikan pemeriksaan dan evakuasi kinerja. 

Baca juga: Hindari Polisi Sampai Lompat ke Sungai Tulangbawang, Bandar Narkoba Tewas Tenggelam

3. Hindari Polisi, Bandar Narkoba Tewas Ceburkan Diri ke Sungai

Menghindari sergapan anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Tulang Bawang, satu orang yang diduga sebagai bandar sabu nekat melompat ke sungai dan dinyatakan tewas tenggelam.

Peristiwa penggerebekan itu dilakukan Satres Tulang Bawang, Kamis 14 Juli 2022 lalu di Kampung Bugis, Kecamatan Menggala, tepatnya di rumah salah seorang pelaku sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolres AKBP Hujra Soemena saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Jumat 15 Juli 2022 membenarkan peristiwa tersebut.

Hujra mengatakan, penggerebekan yang dilakukan jajarannya karena ada laporan warga jika ada pesta narkoba di salah satu rumah pelaku di Kampung Bugis, Menggala.

Namun, saat akan dilakukan penggerebekan ke dalam rumah, ada salah satu pelaku yang mengenali anggota Satres Narkoba, sehingga membuat semua pelaku yang ada di dalam rumah nekat berhamburan menghindari sergapan polisi.

Karena kondisi tempat kejadian perkara di areal rawa dan rumah panggung, sehingga para pelaku berlarian menghindari kejaran anggota.

Total jumlah pelaku yang dikejar enam orang. Tiga orang lari ke daerah rawa dan tiga orang lainnya nekat menceburkan diri ke aliran Sungai Tulang Bawang.

Keenam pelaku berhasil mengindari kejaran petugas yang sempat menyisir di areal sungai dan juga rawa-rawa tak jauh dari lokasi kejadian hingga beberapa jam, namun para pelaku tak berhasil ditemukan.

Tiga orang yang menghindari kejaran anggota termasuk Riki Sanjaya (28), warga Tulang Bawang, yang akhirnya ditemukan tewas tenggelam.

Riki Sanjaya ditemukan oleh seorang nelayan pada pukul 21.30 WIB di hari yang sama.

Mendapat informasi adanya penemuan jenazah di aliran Sungai Tulang Bawang lanjut Kapolres, pihaknya langsung menuju ketempat lokasi penemuan jenazah.

Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi untuk mengenali ciri-ciri jenazah, benar didapati jika korban tenggelam tersebut yakni Riki Sanjaya.

Setelah diselidiki, aksi nekat Riki melompat ke sungai karena menghindari kejaran petugas, namun diketahui Riki tak bisa berenang.

Kapolres juga membenarkan jika Riki adalah target operasi (TO) karena diduga sebagai bandar narkoba di Tulang Bawang.

Saat dilakukan pemeriksaan di rumah yang dijadikan tempat pesta narkoba di Kampung Bugis, ditemukan sabu dengan berat 2,8 gram.

Tak hanya sabu, dari rumah tempat dilakukan penggerebekan juga ditemukan sisa sabu, alat hisap sabu, pipet, korek api dan sejumlah uang tunai.

Semua barang bukti kemudian dibawa ke Mapolres Lampung Tengah guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kepada lima pelaku lainnya yang masih buron, pihak Polres Tulang Bawang terus melakukan pengejaran. 

Baca juga: Ustadz Dasad Latif Hadiri Pengajian Akbar di Mesuji, GSG Taman Kehati Dipadati Jamaah

4. Hadirkan Ustaz Das'ad Latif, Ribuan Jamaah Padati GSG Taman Kehati

Ribuan jamaah padati Gedung Serba Guna (GSG) Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kabupaten Mesuji, Sabtu 16 Juli 2022.

Mereka menghadiri pengajian akbar yang digelar Pemkab Mesuji yang menghadirkan ustaz kondang asal Makasar, Das'ad Latif di Kabupaten Mesuji.

Pantauan Tribun Lampung, para jamaah berdatangan di area Taman Kehati sejak pagi.

Para jamaah tampak antusias untuk menyaksikan ceramah dari Ustaz Das'ad Latif.

Acara juga dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beserta jajarannya. 

Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Mesuji, Andri Jasman, ustaz Das'ad Latif ceramah mulai pukul 14.00 WIB.

Sementara Kabag Ops Kompol Agung Ferdika mengatakan, Polres Mesuji mengerahkan 120 personel dalam kegiatan ini.

Hal itu dilakukan untuk pengamanan Pengajian Akbar di Taman Kehati. 

Baca juga: Sambal Seruit Buk Lin, Bandar Lampung Undang Masyarakat Nyeruit di hari Nyeruit Nasional, Hari Ini

5. Sambal Seruit Buk Lin Gelar Hari Nyeruit Nasional

Sambal Seruit Buk Lin menggelar hari Nyeruit Nasional hari ini, Sabtu 16 Juli 2022.

Adapun lokasi rumah makan Buk Lin berada di Jalan Ir.H.Juanda Pahoman, Bandar Lampung atau bertepatan di belakang Stadion Pahoman.

Founder dari Sambal Seruit Buk Lin, Lina menyebutkan, event ini merupakan satu di antara bentuk gebrakan untuk menyuarakan makanan Seruit sebagai makanan asli budaya Indonesia dari Lampung di kancah nasional.

Sekaligus menjadikan Seruit sebagai ikon kuliner Lampung.

Pihaknya juga mengatakan, masih ada stigma negatif tentang Lampung yang perlu diperbaiki.

Lina mengaku resah selama ini mendengar Lampung identik dengan begal, padahal banyak budaya Lampung yang bisa menjadi ikon, salah satunya Seruit ini.

Makanya menjawab kresahan tersebut, ia membuat gelaran bertajuk Hari Nyeruit Nasional.

Selain itu, Sambal Seruit Buk Lin juga sudah mengadakan give away dan promo sejak sepekan lalu.

Giveaway harian yang disediakan berhadiah voucher belanja Rp 150 ribu untuk 7 orang pemenang.

Kemudian giveaway hadiah utama voucher belanja Rp 500 ribu untuk satu orang pemenang.

Acara juga diisi kesenian musik khas Lampung. 

Acara terbuka bagi seluruh konsumen Sambal Seruit Buk Lin mulai dari pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. 

Dengan pencanangan Hari Nyeruit Nasional yang dimulai dari Sambal Seruit Buk Lin, Lina berharap dapat menjadikan Seruit sebagai makanan khas Lampung yang dikenal di seluruh Indonesia. 

Baca juga: Wisata Alam Kali Bronjong, Destinasi Rekreasi Air di Pesawaran Lampung

6. Asyiknya Berwisata di Kali Bronjong, Way Lima, Pesawaran

Saat weekend memang paling asyik untuk berwisata bersama keluarga dan orang terdekat.

Salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi adalah wisata alam Kali Bronjong yang  terletak di Desa Cipadang, Gedong Tataan, Pesawaran atau yang biasa disebut di Way Lima.  

Lokasinya sekitar 5 kilometer dari pusat ibukota Kabupaten Pesawaran.

Tempat ini bahkan jadi destinasi wisata andalan bagi masyarakat sekitar dan juga masyarakat dari berbagai daerah lainnya.

Nama Bronjong sendiri dalam bahasa Indonesia adalah penyusun beton batu yang terbuat dari kawat yang biasanya sebagai penahan pondasi tanah agar tidak tergerus air.

Menurut Alvin Johanes, pengawas di lokasi saat ditemui Tribun Lampung menuturkan bahwa tempat ini ramai menjelang akhir pekan.

Tak hanya itu, pengelola sekaligus pengawas di tempat ini pun menyiapkan fasilitas bagi para pengunjung.

Fasilitas itu berupa kamar bilas, wc umum, pondok, lapangan untuk berkemah, bahkan trek ATV.

Rekreasi air ini tentunya jadi bagian penting sebagai wisata alam yang patut dilestarikan kebersihannya.

Sebagai pengawas dan pengelola Kali Bronjong, Alvin menjelaskan bahwa bersama BumDes Desa Cipadang serta pemerintah berkordinasi dalam menjaga keamanan dan kebersihannya.

Selain tersedianya fasilitas umum bagi pengunjung, banyak juga pedagang yang membuka lapak dagangan di tempat ini.

Supaini (50), pedagang makanan ringan mengaku jika ramainya pengunjung yang datang berwisata mempengaruhi penghasilannya.

Karena banyak pengunjung khususnya anak-anak yang membeli dagangannya untuk dinikmati di area pondok.

Sehari saat sedang ramai ia bisa mendapatkan penghasilan sebanyak Rp 1 juta.

Mega (20)m pengunjung dari Pringsewu mengaku sangat antusias saat berwisata di Kali Bronjong ini.

Bersama dengan sepuluh orang temannya, Mega menikmati berbagai aktivitas di Kali Bronjong. (*)

Berita Terkini