Namun karena ada persoalan lahan, mereka berinisiatif pindah ke Dusun III menempatkan bekas balai dusun.
Upaya untuk memperoleh perhatian pemerintah, kata dia, rutin dilakukan dengan mengirimkan proposal kepada pemerintah.
Pada 2021, ada bantuan pembangunan ruang kelas baru.
Itupun hanya satu ruangan.
"Kami masih kekurangan banyak ruangan," kata Rizal.
Dia menceritakan, saat hujan, pihak sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan anak didiknya.
"Untuk dewan guru, sebelum jam mengajar, duduk di bawah pohon karena tidak ada ruangan," terangnya.
"Kami berharap agar sekolah kami ini benar-benar menjadi sekolah yang layak," kata dia lagi.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)