Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Kepala Sekolah SMPN 1 Air Hitam Lampung Barat memberikan tanggapannya setelah kabar pemecatannya tersebar, Jumat (12/8/2022).
Kepsek SMPN 1 Air Hitam, Tri Suharjono mengaku ketidakhadirannya dalam rapat pertemuan pembinaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dikarenakan masalah internal sekolah.
Kepsek Tri Suharjono mengatakan sejak terungkapnya kasus pembunuhan yang dilakukan siswa SMPN 1 Air Hitam Lampung Barat hingga menyebabkan korban meninggal menyisakan trauma yang mendalam untuk pihak sekolah.
"Sejak terungkapnya kasus ini, kami pihak sekolah melakukan rapat internal,” kata Tri Suharjono.
“Saat ini kami menyadari bahwa kami semua pihak sekolah sedang berada dalam kondisi trauma yang mendalam," tambahnya.
Baca juga: Tujuh Remaja di Bandar Lampung Jual ABG di Medsos, Pasang Tarif Kencan Rp 300 Ribu
Baca juga: Tanggapan Bupati Parosil Mabsus Terkait Kasus Pembunuhan Pelajar di Lampung Barat
“Jadi kami perlu waktu untuk kembali pulih dari rasa trauma yang kami alami,” lanjutnya.
Kemudian Kepsek Tri Suharjono mengatakan Ia juga tidak bisa memberikan pendapat dan detail kronologis jika datang ke rapat tersebut.
Diketahui bahwa Tri Suharjono menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMPN 1 Air Hitam Lampung Barat mulai Maret 2022.
Sedangkan kasus pengeroyokan yang dilakukan siswa SMPN 1 Ari Hitam hingga menyebabkan korban meninggal terjadi di bulan Januari 2022.
Sementara, saat itu Tri Suharjono masih menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Sumber Jaya.
Tri Suharjono juga menyampaikan saat ini pihak sekolah sedang fokus untuk mempersiapkan perayaan HUT ke-77 RI di sekolahnya.
Persiapan tersebut mereka lakukan dengan matang sehingga diharapkan bisa mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Hal tersebut dikarenakan pihak mereka masih dibayangi oleh kasus tragis yang baru mereka alami.
Sebelumnya muncul kabar bahwa buntut dari kasus pembunuhan pelajar berdampak ke Kepala Sekolah SMPN 1 Air Hitam diberhentikan.
Dicopotnya Kepala Sekolah SMPN 1 Air Hitam Lambar Tri Siharjono ini dikarenakan Ia tidak menghadiri rapat pertemuan pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).