Bagi Hantoni, pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya harus menjalankan tugas tanpa pamrih.
Tanpa adanya embel-embel lain selain mengabdi untuk menuntaskan tugasnya sebagai pelayan masyarakat sampai habis masa jabatan.
"Sekarang ini seolah-olah kalau mau jadi pejabat publik itu hanya untuk keuntungan sang pejabat. Jadi masyarakat berfikir minta DP duluan. Jadi image seperti itu yang harus di rubah," paparnya.
Bagi Hantoni, mainset pemimpin yang hanya ingin mencari keuntungan sendiri ketika menjabat sudah tidak berlaku lagi di era disrupsi seperti sekarang ini.
"Sekarang sudah tidak seperti itu, ini harus kita putus. Kalau nggak, nanti akan menjadikan partisipasi masyarakat sulit diharapkan. Keterlibatan masyarakat kecil dalam pembangunan akan sulit terwujud," paparnya.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan maka peluang agar pembangunan dan pemerintahan berjalan dengan baik akan semakin tinggi.
( Tribunlampung.co.id / Endra Zulkarnaen )