Berita Lampung

Mobil Durian Bengkulu Tujuan Bekasi Kecelakaan di Pesisir Barat Lampung, Sopir Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mobil pikap terguling di Tanggamus, Lampung. Mobil pikap muatan durian asal Bengkulu tujuan Bekasi kecelakaan di Pesisir Barat, Lampung. Sopirnya tewas setelah mobil masuk jurang sedalam 100 meter.

Tribun Lampung.co.id, Pesisir Barat - Mobil pikap muatan durian asal Bengkul tujuan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat kecelakaan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Mobil pikap bawa durian tujuan Cikarang, Bekasi tersebut, terjun bebas ke jurang sedalam 100 meter saat melintasi Jalinbar Pesisir Barat Lampung. Sopirnya warga Bengkulu dikabarkan tewas.

Peristiwa nahas yang menimpa mobil pikap angkutan durian ini terjadi di ruas Jalinbar Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.  

Diperkirakan mobil pikap muatan durian tujuan Cikarang, Bekasi ini tidak kuat melewati tanjakan Jalinbar Pesisir Barat. Alhasil mobil pikap dari arah Bengkulu tersebut mundur dan masuk ke jurang.

Korban meninggal adalah sopir mobil pikap, Pirman Cinegar (41) warga Keban Agung 1 Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Baca juga: Penjaga Sekolah Pelaku Asusila Murid SD di Pesisir Barat Lampung Menghilang

Baca juga: Illegal Fishing Ribuan Benih Lobster di Pesisir Barat Terbongkar dari Rumah Makan

Penumpangnya, Atralianto (46) warga Baru Ampar Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami luka berat.

Selanjutnya, satu penumpang lain Ais Mis (48) Warga Batu Ampar Kecamatan Kedurang, Bengkulu Selatan juga dikabarkan selamat.

Kecelakaan lalulintas di Jalinbar ruas Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, Lampung itu terjadi pada Sabtu (24/9/2022) sekira pukul 22.30 WIB.

Satu unit mobil pikap mengangkut durian terperosok ke dalam jurang sedalam 100 meter di jalan lintas barat (Jalinbar) Pesisir Barat, Lampung.

Mobil pikap Daihatsu Grandmax tersebut terperosok ke jurang di Jalinbar ruas Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, Lampung.

Akibat kejadian tersebut, supir pikap bernama Pirman Cinegar (41) meninggal dunia.

Pirman Cinegar merupakan warga Keban Agung 1 Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Baca juga: Jaksa Sebut Kerugian Negara Akibat Proyek Bermasalah di Pesisir Barat Rp 15 M

Baca juga: Polisi Bongkar Illegal Fishing 3000 Benih Lobster di Pesisir Barat Lampung

Seorang penumpang lainnya Atralianto (46) warga Baru Ampar Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami luka berat.

Atralianto sendiri sempat dinyatakan hilang dalam insiden tersebut.

Setelah dilakukan pencarian, Atralianto ditemukan dalam keadaan selamat, tapi mengalami luka yang cukup berat.

Penumpang lainya bernama Ais Mis (48) warga Batu Ampar Kecamatan Kedurang, Bengkulu Selatan juga dikabarkan selamat

Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho melalui Kapolsek Pesisir Utara AKP Heri Oktarino menjelaskan, kendaraan tersebut membawa tiga orang penumpang termasuk sopir.

"Kendaraan jenis pikap datang dari arah Bengkulu bermuatan durian hendak menuju Cikarang Bekasi," jelas Heri.

Lalu, setibanya ditanjakan yang berada di Jalinbar Krui-Bengkulu, Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tepatnya di Tebing Batu Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong mobil tiba-tiba tidak kuat menanjak.

Seorang kernet bernama Ais kemudian turun untuk mengganjal roda kendaraan tersebut.

Namun nahas, belum sempat ia menaruh ganjalan mobil sudah mundur dan langsung masuk ke jurang sedalam 100 meter.

"Saat kejadian supir kita temukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, evakuasi sempat terkendala cuaca," ungkapnya.

"Kemudian satu penumpang lainya bernama Atralianto sempat kita nyatakan hilang," sambungnya.

Namun setelah dilakukan upaya pencari Atralianto (46) itu ditemukan dalam keadaan selamat, namun ia mengalami luka yang cukup serius.

Kemudian Atralianto dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Heri melanjutkan, saat ini kendaraan tersebut belum dilakukan proses evakuasi.

Sebab, mobil tersebut terperosok ke dalam jurang sedalam 100 meter, termasuk dalam.

Sehingga harus menunggu mobil derek untuk menarik kendaraan dari dalam jurang.

"Untuk kerugian materil sendiri diperkirakan mencapai Rp 200 juta," kata Heri.

Kapolsek Heri mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu berhati-hati saat melintasi jalan lintas Krui-Bengkulu saat ini.

Terlebih saat ini kondisi cuaca yang tidak menentu, sehingga jalan lintas Krui-Bengkulu itu terkadang licin.

Selain itu saat musim penghujan jalan lintas itu juga sangat rentan terjadi pohon tumbang dan juga longsor.

"Kita mengimbau kepada seluruh pengendara agar selalu berhati-hati terlebih saat ini kondisi cuaca tidak menentu,"ujarnya.

"Kita juga mengimbau agar pengendara memperhatikan kondisi kendaraannya, apalagi ketika akan melakukan perjalanan jauh.”

“Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)

Berita Terkini