Penasaran dengan rasanya, Tribunlampung.co.id mencicipi rahang tuna dan ayam bakar.
Rahang tuna bakar memiliki cita rasa yang sangat gurih.
Seluruh bumbu meresap kedalam daging yang empuk.
Rahang tuna tidak berbau amis seperti pada umumnya.
Cita rasa rahang tuna lebih segar saat jeruk kunci mulai diperaskan ke rahang tuna tersebut.
Baca juga: Tempat Kuliner di Lampung, Bebek Bu Tedjo Sedia Bebek Gongso dan Ayam Lamaste
Saat daging mulai berkolaborasi dengan sambal dabu-dabu dan rica bakar.
Rasanya menjadi lebih kaya dan segar, pedasnya pas dan sangat bisa dinikmati.
Begitu pula dengan ayam bakarnya.
Megariani Mukuan atau yang akrab disapa Gaga memulai usahanya bersama seorang kakak yang sudah lebih dahulu mengurus bisnis kuliner sebelumnya.
Keduanya berani mengklaim masakan Manado ala Rica Lemong berbeda dari lainnya.
Sebab sudah melakukan riset selama setahun dan bumbu yang digunakan juga menggunakan racikan asli kampung Manado.
"Sejak kecil saya sudah tinggal di Manado dan memang beginilah masakan Manado di kampung dari dulu. Kalo diadu sama menu di sini, jelas beda rasanya. Karena kami memang yang memang Manado pakai," ujarnya.
Menurutnya, masakan Manado di Lampung masih belum sesuai dengan rasa aslinya.
"Kebanyakan sudah dicampur dengan bahan lainnya. Kalo kami di sini tidak mau mengubah bumbu dan tahan tidak jual sekalipun kalau semisalnya bahannya sedang kosong di pasaran. Itu untuk mempertahankan rasa aslinya karena yang kami jual kan rasa," katanya.
Baca juga: Tempat Kuliner di Lampung, Kedai CFD Kota Gajah Lampung Tengah Sediakan 17 Minuman Kopi
Sambal dabu-dabu dan rica bakar contohnya.