Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung memastikan tidak ada aliran dana dugaan suap Prof Karomani untuk mensukseskan Muktamar NU ke-34 di Lampung pada Desember 2021.
Hal ini diungkapkan Ketua PWNU Lampung Prof Wan Jamaludin pada Jumat (18/11/2022).
Seperti diketahui, Prof Karomani yang kala ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjabat Rektor Universitas Lampung sekaligus pengurus PWNU Lampung.
Dalam sidang kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri Universitas Lampung yang melibatkan Prof Karomani di Pengadilan Negeri Tanjungkarang pada Rabu (16/11/2022), saksi Asep Sukohar menyebut jika ia memakai uang Rp 100 juta untuk melunasi biaya kesehatan kegiatan Muktamar NU.
Asep kala itu menjabat sebagai Koordinator Provinsi Bidang Kesehatan dalam pelaksanaan Muktamar NU Lampung.
Dana itu merupakan uang titipan untuk Prof Karomani agar meloloskan orang masuk Fakultas Kedokteran Unila.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Lampung Juara Lomba Nulis Lakon Nasional 2022, Bela Baru Latihan Menulis 1 Bulan
Baca juga: Warga Lampung Barat Senang Pembersihan Tumpukan Sampah di Pekon Canggu
Kala itu, Asep menerima titipan uang sebesar Rp 750 juta dari tiga orang.
Namun dari jumlah itu, sebanyak Rp 100 juta ia pakai untuk melunasi biaya-biaya untuk kesehatan selama Muktamar.
Lebih lanjut, Prof Wan mengatakan, PWNU Lampung dengan tegas memastikan tidak ada aliran dana dari dugaan suap Prof Karomani untuk Muktamar NU.
Sebab, pelaksanaan Muktamar NU memiliki jalur resmi.
"Saya tidak tahu apakah itu dia masuk dalam jalur resmi atau tidak. Setahu saya itu tidak ada. Kami PWNU Lampung sudah konfirmasi ke pusat bahwa tidak ada aliran dana dugaan suap itu masuk ke hajat Muktamar NU," kata Prof Wan.
Ia mengatakan, donatur untuk penyelenggaraan Muktamar NU sudah tercatat dan sudah dilaporkan ke pusat (PBNU).
"Tidak ada aliran dana suap itu untuk pendanaan Muktamar NU, ditegaskan lagi itu tidak ada. Semua tahu penyumbang kegiatan muktamar. Semua tercatat," kata Prof Wan.
Saat ditanya terkait pembangunan Lampung Nahdiyin Center (LNC), Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) ini menjelaskan bahwa gedung tersebut bukan milik organisasi, melainkan milik Prof Karomani.
"Kita tidak tahu menahu, dan sampai detik ini bukan milik organisasi," tegas Prof Wan.