Berita Lampung

DBD di Lampung Selatan Tembus 186 Kasus, Terbanyak Kalianda 45 Kasus

Penulis: Dominius Desmantri Barus
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskes Lampung Selatan sedang melakukan fogging antisipasi peningkatan kasus DBD di Lampung Selatan, sebab kini sudah ada 186 kasus dan tertinggi di Kalianda 45 kasus.

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung Selatan tembus 186 kasus.

Hal itu diketahui dari data jumlah kasus DBD yang diterima dari Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Selatan periode Januari-November 2022.

Dari 186 kasus DBD di Lampung Selatan, Kecamatan Kalianda penyumbang kasus terbanyak dari 16 kecamatan lainnya.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Ridwan Syani mengatakan terdapat 186 kasus DBD di Lampung Selatan dari Januari-November 2022.

"Untuk daerah yang paling banyak kasus DBD berada di wilayah Kecamatan Kalianda dengan 45 kasus," kata Ridwan, Kamis (24/11/2022).

Ia menambahkan, dalam kurung waktu tiga bulan terdapat peningkatan kasus DBD sebanyak 38 kasus.

Baca juga: Promo Tebus Murah Trolley Bag di Giordano Mal Boemi Kedaton

Baca juga: Damar Soroti KDRT di Lampung: Kampanyekan Lelaki Sejati Tidak Lakukan Kekerasan

Ridwan menjelaskan total kasus DBD di Lampung Selatan pada periode Januari-September 2022 mencapai 148 kasus.

Lalu, kata Ridwan, pada September 2022 terdapat 9 kasus, Oktober 2022 terdapat 16 kasus dan hingga 18 November 2022 terdapat 13 kasus.

Ridwan menjelaskan jumlah kasus DBD 2022 cenderung melandai jika dibandingkan kasus DBD 2021 lalu.

"2021 terdapat 247 kasus DBD yang terdata oleh kita. Pada 2022 ini hingga 18 November ini tercatat 186 kasus. Dan pada 2022 ini tinggal menyisakan 1 bulan lagi. Kita optimis bisa menekan angka tersebut disisa tahun ini," ujarnya.

Kata Ridwan pada Januari 2021 terdapat 20 kasus DBD, pada Januari 2022 mengalami penambahan 12 jumlah kasus menjadi 32 kasus.

Lalu pada Februari 2021 terdapat 21 kasus DBD, dan pada Februari 2022 ini mengalami penambahan 2 kasus menjadi menjadi 23 kasus.

Pada Maret 2021 terdapat 17 kasus DBD, pada Maret 2022 ini mengalami penurunan menjadi 16 kasus.

Kemudian April 2022 terdapat 13 kasus DBD, jumlah kasus tersebut sama dengan jumlah kasus DBD April 2021 yakni 13 kasus.

Ridwan menjelaskan pada Mei 2021 terdapat 18 kasus DBD, dan pada Mei 2022 mengalami penambahan 5 kasus menjadi 23 kasus DBD.

Sambung Ridwan, pada Juni 2021 terdapat 7 kasus DBD, pada Juni 2022 mengalami lonjakan sebesar 15 kasus yakni 21 kasus DBD.

Lalu pada Juli 2021, kata Ridwan terdapat 8 kasus DBD, pada Juli 2022 mengalami penambahan 4 kasus menjadi 12 kasus DBD.

Lanjut Ridwan, pada Agustus 2021 terdapat 5 kasus DBD, pada Agustus 2022 mengalami penambahan 3 kasus menjadi 8 kasus.

Pada September 2021 terdapat 19 kasus DBD, pada September 2022 kasus tersebut berkurang menjadi 9 kasus.

Kemudian kata Ridwan pada Oktober 2021 terdapat 30 kasus DBD, pada Oktober 2022 angka tersebut berkurang menjadi 16 kasus.

Dan, kata Ridwan pada November 2021 terdapat 43 kasus, hingga 18 November 2022 terdapat 13 kasus.

Dikatakannya, pada Desember 2021 terdapat 46 kasus.

Baca juga: Lampung Selatan Raih Penghargaan Inovasi Turunkan Stunting dari Bappenas

Baca juga: Lampung Selatan Kini Miliki 256 Rumah Restorative Justice

Menurut Ridwan, untuk mengantisipasi penyakit DBD ini pihaknya sudah menyuruh 17 Puskesmas Kecamatan yang ada di Lampung Selatan melakukan penyuluhan, pemantauan jentik berkala dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Bahkan, kami juga menyiagakan alat fogging bila perlu dilakukan fogging," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Berita Terkini