KTP istri beserta anak pertamanya pun ikut hangus terbakar.
Selain itu, handphone dan surat-surat penting yang berada di dalam rumah pada waktu juga ikut raib akibat kobaran api.
"Saya berharap pemerintah memperhatikan orang kecil seperti kami ini," ungkap Waluyo.
Kediamannya terbakar sekitar pukul 20.30 WIB.
Pada saat kejadian Waluyo beserta keluarganya sedang berdasarkan di rumah neneknya.
Kemudian, dirinya mendapatkan kabar dari salah seorang tetangga bahwa rumahnya sudah hangus terbakar.
Tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan karena api sudah membesar dan menghanguskan rumahnya yang terbuat dari papan
( Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi )