Tribunlampung.co.id, Mesuji - Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Mesuji, Lampung telah mendata kejadian kecelakaan lalu lintas sepanjang November 2022.
Dari kejadian yang ada, sebulan penuh telah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak tujuh kali yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Iptu Wahyu Dwi Kristanto mewakili Kapolres Mesuji, Lampung, Selasa (6/12/2022).
"Dari kejadian yang ada satu bulan penuh itu ada 5 orang yang meninggal, lainnya ada 4 orang luka berat dan 4 orang luka ringan," sebutnya.
Ia pun menilai kecelakaan yang dialami oleh pengendara sendiri karena faktor kelalaian pengendara.
Wahyu mengaku pihaknya sendiri telah berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan kecelakaan lalu lintas di jalan.
Baca juga: Warga Lampung Utara Tewas Tergiling Mesin Pengolahan Tebu Milik PTPN VII Bungamayang
Baca juga: Sosialisasi Penyalahguna Napza di Mesuji Lampung Sasar Siswa Sekolah
Seperti melakukan imbauan kepada masyarakat atau melakukan sosialisasi ke pelajar yang ada di Kabupaten Mesuji.
"Kami sendiri setiap harinya selalu melaksanakan imbauan melalui public address di tempat keramaian," ucapnya.
Kemudian saat pelaksanaan Pam Rawan ditemukan pelanggaran lalulintas maka pihaknya memberikan himbauan.
Imbauan itupun diberikan baik secara lisan ataupun pembagian pamflet.
Sedangkan sasaran pada pelajar sendiri ungkap Wahyu pihaknya juga selalu memberikan pesan tertib berlalulintas saat menjadi pembina upacara.
Sebelumnya, Satlantas Polres Mesuji telah mendata angka kecelakaan lalu lintas yang dimulai dari Januari hingga September 2022.
Berdasarkan pendataannya dari Januari hingga September 2022 ada 38 kasus lakalantas di Kabupaten Mesuji.
Dari angka kecelakaan itu mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan 69 orang mengalami luka-luka.
Hal tersebut dikatakan oleh Kasat Lantas Polres Mesuji Iptu Wahyu Dwi Kristanto mewakili Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo, Selasa (11/10/2022).
"Untuk kasus kecelakaan sendiri ada 38 kasus, dimulai dari Januari sampai September 2022, dan menyebabkan korban jiwa atau meninggal dunia sebanyak 24 orang," ujarnya.
Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan ada 69 orang.
Angka lakalantas di Jalintim sepanjang 2022 itu didominasi pada April 2022.
Selanjutnya, Wahyu menyampaikan bahwa angka kecelakaan itu didominasi oleh kendaraan bermotor.
"Kalau di jalan lintas atau Jalintim sendiri lakalantas ada kendaraan sepeda motor dengan mobil dan kendaraan fuso juga" terangnya.
"Tapi banyak kendaraan bermotor yang mendominasi terjadinya lakalantas," sambungnya.
Untuk jalan tol sendiri terus Wahyu kecelakaan didominasi kendaraan roda empat.
Dijelaskannya adapun titik rawan kecelakaan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sendiri itu di daerah Moro-moro atau KM 170-180.
Kemudian di Jalintim Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang.
"Untuk di daerah Desa Jaya Sakti itu di tikungannya, lalu ada juga di KM 180 pertigaan menuju Desa Brabasan," sebutnya.
Kecelakaan di wilayah tersebut, Wahyu menilai akibat kelalaian para pengendara saat melintas.
Mengingat untuk perlintasan Jalintim sendiri terbilang mulus dan jarang ditemukan jalan berlubang.
Namun, untuk kondisi malam hari memang terdapat titik rawan lakalantas akibat orangnya penerangan jalan.
"Seperti jalan di tikungan Desa Jaya Sakti itu minim penerangan. Jadi jalan tikungan dan kurangnya penerangan juga jadi penyebab lakalantas," paparnya.
Oleh karena itu, terusnya pihak Satlantas Polres Mesuji sendiri saat ini belum lama ini telah bersurat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi.
Diharapkan nantinya dapat memasang atau menambah penerangan jalan di titik rawan kecelakaan.
"Sebab untuk rambu-rambu lalu-lintas sendiri dirasa sudah terpasang di titik rawan kecelakaan," ucapnya.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)