Berita Lampung

Tambang Emas di Way Ratai Pesawaran Lampung Ilegal, pernah Dilarang Kepala Desa

Penulis: Oky Indra Jaya
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi pengolahan emas dari tambang emas ilegal yang diperiksa oleh Satreskrim Polres Pesawaran di Desa Mulyosari, Kecamatan Way Ratai.

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Pengolahan emas yang berada di Desa Mulyosari, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran Lampung diduga ilegal dan tanpa izin.

Menurut Darsono, Camat Way Ratai, Pesawaran Lampung, aktivitas di lokasi yang menjadi tempat pengolahan emas ilegal tersebut sudah pernah dilarang.

Larangan pengolahan emas secara ilegal di Desa Mulyosari, Way Ratai, Pesawaran Lampung diberikan lewat surat resmi dari aparat desa pada 2018 lalu.

“Kepala desa (Kades) Mulyosari pernah melarang untuk keberadaan serta pengolahan tambang emas ilegal di desanya,” ucap Darsoyo, Sabtu (10/12/2022).

Ia jelaskan, larangan tersebut mulai dari aktivitas penambangan, pengolahan glundung maupun tong, serta perendaman.

Untuk saat ini terkait dari terkuaknya status pengolahan tambang ilegal tersebut masih ditangani oleh Satreskrim Polres Pesawaran Unit Tipidter.

Baca juga: Polisi Olah TKP Penganiayaan Wartawan di Lokasi Tambang Ilegal di Pesawaran Lampung

Baca juga: Wartawan Dianiaya saat Konfirmasi Soal Tambang Emas di Way Ratai Pesawaran Lampung

Darsoyo mengungkapkan, dalam proses dan langkah selanjutnya masih menunggu hasil dari aparat penegak hukum tersebut.

Sementara itu Darsoyo mengatakan, ia tidak mengetahui kapan persisnya dari keberadaan pengolahan tambang emas ilegal tersebut ada.

Darsoyo menjelaskan bahwa ia baru satu tahun menjabat sebagai camat di Kecamatan Way Ratai.

Sementara itu Kades Mulyosari, Saipudin, mengakui pernah melarang dan menegur aktivitas pengolahan tambang emas di lokasi itu.

Saipudin menjelaskan bahwa teguran yang diberikan kepada pemilik sudah dari beberapa tahun lalu.

“Namun, keberadaan dan aktivitasnya masih saja beroperasi,” ucap Saipudin.

Saipudin menuturkan, kini status keberadaan pengolahan tambang emas tersebut sudah terkuak.

“Dan memang tambang tersebut ilegal,” ucap dia.

Bahkan, lanjut Saipudin, keberadaan pengolahan tambang emas tersebut tidak mendatangkan kontribusi apapun terhadap desanya. 

Halaman
12

Berita Terkini