Bom di Bandung

Pelaku Bom di Bandung Ternyata Diperintah Pimpinannya, 'Sudah Menjadi Rutinitas'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengguna jalan melintasi sejumlah karangan bunga di depan Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Kabar terbaru dari insiden bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, ternyata pelaku mendapat perintah dari pimpinannya di Suriah.

"Kita tetap terus melakukan pengamanan, sterilisasi, melakukan hal-hal yang tujuannya melindungi masyarakat," ujarnya.

Pelaku Bawa 2 Bom

Dalam aksinya, pelaku membawa dua bom.

Satu bom melekat pada tubuh tersangka.

Bom lainnya dimasukkan ke dalam tas pelaku.

Namun, hanya ada satu bom yang meledak, yakni yang ada di tas pelaku.

Bom yang dilekatkan di bagian dada pelaku terpental.

Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung

Diberitakan sebelumnya, identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, terungkap, Kapolri sebut pelaku masih kategori merah lantaran sulit diredikalisasi.

Adapun pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, yakni eks napi teroris alias napiter yakni Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat itu, merupakan napiter yang ditahan lapas Nusakambangan terkait kasus bom Cicendo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, dalam proses deradikalisasi, Agus Muslim masih tergolong status merah atau masih menganut paham radikal sehingga sulit untuk diubah.

"Yang bersangkutan sebelumnya ditahan/diproses di Nusakambangan, artinya dalam tanda kutip masuk kelompok yang masih merah," ujar Sigit di lokasi, Rabu (7/12/2022).

Dia mengakui, proses deradikalisasi memanglah tak mudah.

Apalagi, Agus Muslim masih terafiliasi dengan jaringan terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Bandung, Jawa Barat.

Agus, kata Listyo, cenderung selalu menghindar saat proses deradikalisasi.

"Tentunya untuk proses deradikalisasi tentunya membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda karena yang bersangkutan masih susah untuk diajak bicara masih cenderung menghindar walaupun sudah mulai melaksanakan aktivitas," ucapnya.

Lebih lanjut, Sigit memastikan, saat ini pihaknya masih terus mengusut kasus bom bunuh diri tersebut.

Dia berharap agar kasus ini dapat segera dituntaskan.

"Kita minta pada seluruh rekan-rekan untuk bisa bantu kami dan seluruh tim agar bisa menuntaskan kasus ini agar maksimal."

"Seluruh tim sudah saya perintahkan untuk semuanya bergerak," tukasnya.

Untuk informasi, Aksi dugaan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung Jawa Barat.

"Iya dugaan bom bunuh diri TKP (Polsek) Astana Anyar Bandung," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).

Ramadhan menyebut dari informasi yang diterima jika terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek tersebut meninggal dunia.

"Polsek Astana Anyar Polrestabes Bandung. Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal," singkatnya.

Saat ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tengah ke lokasi kejadian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Bom bunuh diri Polsek Astana Anyar

Diketahui, insiden bom bunuh diri dilaporkan telah terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12/2022).

AksiĀ bom bunuh diriĀ ini terjadi saat anggota kepolisian sedang melakukan apel pagi.

Dari ledakan tersebut, satu polisi dan pelaku pengeboman meninggal dunia.

Baca juga: Kondisi 2 Polisi Korban Bom di Bandung, Polda Jabar Beri Penjelasan

Lalu ada 9 anggota polisi dan 1 warga sipil yang mengalami luka-luka.

Setelah ditelusuri, pelaku pengeboman ini merupakan eks napiter yang juga bergabung dalam bagian dari jaringan bom Cicendo tahun 2017 lalu.

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )

Berita Terkini