Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jembatan Gantung penghubung antar dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung rusak parah.
Informasi yang diterima Tribunlampung.co.id, Jembatan Gantung penghubung di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung sudah rusak sejak diterjang banjir Oktober 2022 lalu.
Jembatan Gantung merupakan akses utama antar dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung.
Jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut dibangun pada 2011 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) Mandiri Perdesaan.
Pembangunan jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut menelan biaya sebesar Rp 169.484.500.
Baca juga: Pelajar di Lampung Selatan Terpaksa Harus Lewati Jembatan Bambu untuk Sampai ke Sekolah
Jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut memiliki volume 44×2 m.
Kini kondisi jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut sangat memperhatikan.
Dimana alas papan yang terbuat dari kayu pada jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut sudah lapuk termakan usia.
Selain itu, seling atau kawat penyangga jembatan juga sudah berkarat dan sepertinya tidak mampu menahan beban dari jembatan tersebut.
Jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Mekarsari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung tersebut juga akses untuk anak sekolah di desa tersebut.
Saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Way Sulan pada Oktober 2022 lalu membuat way saipin meluap dan menyebabkan jembatan penghubung di Desa Mekarsari itu ambrol.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id dari Kepala desa Mekarsari Miftahudin, hujan deras yang melanda wilayah sekitar sejak Minggu (23/10/2022) malam, mengakibatkan aliran sungai Way Sipin meluap.
"Karena aliran sungai Way Sipin meluap, sehingga menggerus pondasi jembatan dan membuat jembatan gantung itu miring," kata Kepala desa Mekar Sari Miftahudin, Kamis (19/1/2023).
Lanjut Miftah, akibat aliran sungai Way Sipin meluap tanah disekitaran jembatan
tergerus air sehingga mengakibatkan tanah disekitar jembatan longsor dan ambrol.
Camat Way Sulan Munir membenarkan terkait rusaknya jembatan gantung yang ada disalah satu jembatannya tersebut.
Kata Munir, jembatan gantung itu sudah miring sekitar 10 senti dari posisi semula.
Lanjutnya, pondasi disekitar jembatan juga sudah terkikis air saat banjir November lalu.
"Air sungai deras sekali hingga naik ke jalan, sehingga terus menggerus tanah disekitar pondasi. Akibatnya tanah disekitar longsor dan ambrol," kata Munir.
Baca juga: Aksi Vandalisme di Tugu Perahu Lampung Selatan, Warga Sebut Pelakunya Remaja
Sehingga, kata Munir, posisi tiang penyangga jembatan dalam keadaan miring dan sangat mengkawatirkan untuk di lalui para pengguna jalan
Munir menyebut jembatan gantung tersebut merupakan akses utama di desa Mekarsari dan mengubungkan dua dusun di desa tersebut.
Dikatakan Munir, anak sekolah, warga dan para petani memggunakan jembatan gantung tersebut sebagai jalan utama.
"Jalan tersebut juga penghubung antara tiga desa Jarang Pucung, Talang Way Sulan, Isti Karya bahkan antar Kabupaten," jelasnya
Munir menyebut walaupun di bangun melalui anggaran dana desa, tidak akan mampuembiayai peerbaikan jembatan gantung tersebut.
Karena, kata Munir, bangunan jembatan gantung tersebut terlalu panjang sehingga memerlukan anggaran yang cukup besar.
"Panjang jembatan kurang lebih sekitar 43 meter. Saat itu pembangunan jembatan gantung tersebut melalui program PNPM," jelasnya.
Munir menyebut dirinya bersama Forkopicam Way Sulan telah meninjau ke lokasi jembatan.
Lanjut, Munir mengatakan ada rencana pihak PU dari Kabupaten untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut.
Dirinya juga telah mengimbau kepada warga agar sementara waktu tidak melintasi jembatan tersebut.
Munir meminta kepada warga Desa Mekar Sari untuk dapat memutar melalui jalan lain untuk pergi ke pasar atau sekolah.
Masih kata Munir, dirinya telah meminta kepada pihak pemerintah daerah khusus Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto untuk dapat memperbaiki jembatan gantung tersebut.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )