Kini monyet-monyet tersebut terpaksa mengharapkan belas kasihan manusia untuk bertahan hidup meski makanan yang kadang diberi tidak cocok.
Bahkan bisa jadi, makanan itu membuat daya tahan tubuh monyet juga berkurang.
Selama meminta-minta makanan tersebut sebenarnya banyak monyet yang tertabrak kendaraan.
Namun itu tidak dihiraukan akibat lapar dan tidak ada lagi makanan di hutan.
Jika kondisi ini terus dibiarkan tentu bukan hanya mengancam keberlangsungan hidup kawanan monyet tersebut.
Tapi juga mengancam keselamatan para pengendara dan warga yang melintas.
Pasalnya, kawanan monyet ini juga kerap menyerang para kendaraan khusunya sepeda motor yang melintas ketika tidak memberikan makanan.
Menurut Ridwan (44) warga setempat mengatakan, sudah banyak para pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat kawanan monyet-monyet tersebut.
"Sudah sering pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat amukan monyet-monyet ini, karena gk dikasih makanan," ungkapnya.
Dijelaskanya, kawanan monyet di Jalinbar ruas Krui-Bengkulu itu selalu datang bergerombolan.
Baca juga: Gempa di Pesisir Barat Lampung, Warga: Seperti Ada Truk Melintas
Sejak tiga tahun terakhir kawanan monyet ini kerap menghantui para warga yang melintas hendak ke arah Provinsi Bengkulu dari Kabupaten Pesisir Barat dan sebaliknya.
"Tingkah mereka liar dan ganas seperti pereman itu yang membuat kami khawatir," kata dia.
Dirinya berharap pemerintah setempat dapat turun mengatasi persoalan tersebut.
Sebab selain berada di kawasan hutan bukit barisan, lokasi para monyet mengemis makanan ini dekat dengan lokasi wisata religi makam Syeh Aminullah atau keramat Manulla.
"Kami berharap pemerintah dapat turun membantu persoalan ini," tutupnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)