Dari permasalahan tersebut, lanjut Sugeng, sudah sepantasnya pemasangan GPS Collar difokuskan pada Kelompok Jambul.
Sugeng menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mengurus proses untuk pengambilan GPS Collar.
“Terkait kapan akan dipasangkannya ke kelompok jambul, hal itu segera kami diagendakan. Tunggu saja informasi selanjutnya,” pungkasnya.
Pemasangan GPS Collar sempat tertunda.
Hal itu dikarenakan kawanan gajah liar tersebut sempat menjauh ke arah Kabupaten Tanggamus.
Namun, saat ini kawanan tersebut sudah kembali ke Lampung Barat dan mulai mencoba untuk masuk ke permukiman warga Suoh dan BNS.
GPS Collar merupakan teknologi digital yang dapat memantau pergerakan dan posisi keberadaan satwa liar.
Pemasangan GPS Collar dapat memudahkan Satgas TNBBS dalam memantau keberadaan mamalia darat terbesar di bumi ini.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)