Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pemkab Lampung Barat mencatat saat ini belum ditemukan sama sekali penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak sapi di Lampung Barat, Lampung.
Kepala Disbunak Pemkab Lampung Barat, Yudha Setiawan mengungkapkan, hingga kini, belum ada laporan dari masyarakat maupun peternak di Lampung Barat terkait penyakit LSD pada sapi ini.
“Alhamdulillah hingga saat ini pihak kami Disbunak Pemkab Lampung Barat belum menerima laporan adanya penyakit LSD pada sapi di Lampung Barat,” ungkap Yudha, Selasa (28/2/2023).
Kendati demikian, saat ini masih banyak masyarakat Lampung Barat yang belum mengetahui penyakit berbahaya pada sapi ini.
Yudha menyebut, penyakit LSD ini lebih berbahaya dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang beberapa waktu lalu sempat membuat para peternak khawatir.
Sebab menurutnya, penyakit LSD ini merupakan infeksi virus yang bersifat akut dan sangat tentunya menular.
"Jadi penyakit LSD pada sapi ini merupakan penyakit menular cacar ternak yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae,” sebut Yudha.
“Peternak harus waspada karena penyakit ini cukup berbahaya, virus ini sifatnya akut dan bisa cepat menular ke hewan ternak lain,” sambungnya.
Selain itu, tambah Yudha, penyakit virus LSD ini bisa menyebar cepat melalui gigitan serangga, yakni seperti nyamuk dan lalat.
Perlu diketahui, biasanya sapi yang terindikasi terkena penyakit ini di bagian tubuhnya seperti leher, perut, dan punggung akan terdapat benjolan.
Sapi juga akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.
Baca juga: Pemkab Tanggamus Lampung Ingatkan Peternak Tetap Waspada Virus LSD
Kemudian, jelas Yudha, pihaknya juga sudah beberapa kali turun ke lapangan memberi sosialisasi terhadap masyarakat terkait penyakit ini.
“Tentunya untuk mengantisipasi hal ini, kita terus memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat Lampung Barat,” jelas Yudha.
“Saat jual beli hewan dari luar diharapkan hati-hati, Lampung Barat ini kan berbatasan langsung juga dengan wilayah yang diketahui sudah ada kasus LSD,” terusnya.
Yudha pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap penyakit menular pada sapi ini.