Raker Kemendag di Lampung

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Ungkit Impor Beras di Hadapan Mendag Zulkifli Hasan

Penulis: Vincensius Soma Ferrer
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Raker Kemendag) 2023 di Bandar Lampung, Lampung dan berikan sindiran impor beras

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkit kebijakan impor beras oleh pemerintah pusat yang sempat dihadirkan tahun 2022 lalu.

Arinal Djunaidi selaku Gubernur Lampung menyebut potensi Indonesia untuk tidak lagi impor beras pada tahun ini sangat besar.

Hal itu disebut Arinal Djunaidi asalkan pemerintah pusat menaruh perhatian kepada daerah penghasil beras untuk pasokan nasional seperti halnya Lampung.

"Daerah sebenarnya siap dalam memproduksi beras," kata Arinal Djunaidi, saat pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Raker Kemendag) 2023 di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (1/3/2023).

"Tidak perlu banyak, saya kira Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan saja, jika ada subtitusi atau daya dukung dari pusat (pemerintah pusat) seperti halnya pendanaan, saya yakin pasokan beras nasional aman," lanjut Arinal Djunaidi.

Sindiran dilontarkan Arinal Djunaidi langsung kepada Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas).

Baca juga: Breaking News Airlangga Hartarto Akan Hadiri Raker Kemendag 2023 di Lampung

"Ini memang bukan ranah mendag, tapi bisalah untuk disampaikan potensi kita ke pemerintah pusat agar tidak impor lagi beras," ujar Arinal Djunaidi.

Sebagai pertimbangan, Arinal Djunaidi mengatakan kepada Zulhas, kalau Lampung sempat memproduksi 3 juta ton beras dalam satu tahun dan bobot itu disebut bisa ditingkatkan lagi.

"Selahap-lahapnya orang Lampung, hanya kuat menghabiskan 1,2 juta ton," kata Arinal Djunaidi.

"Sisanya ya disuplai di beberapa daerah, seperti Sumatera Barat, bangka, Kalimantan dan Jakarta," sebut Arinal.

Jika memang nantinya masih kurang produksi padi untuk konsumsi masyarakat Indonesia, arinal barulah mengatakan pemerintah pusat baru silahkan untuk melakukan impor beras.

"Dan kalau memang kami lambat (produksi beras), bisa saja impor beras, tapi jangan kekencengan. Karena lebih baik kita menderita selama satu musim panen , tapi kita bisa tahu berapa kebutuhan beras," jelas Arinal Djunaidi.

Rumuskan Strategi Perdagangan

Strategi transformasi perdagangan untuk mendukung pembangunan ekonomi bernilai tambah dan berkelanjutan dirumuskan di Lampung.

Perumusan strategi transformasi perdagangan itu dihadirkan dalam kegiatan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Raker Kemendag) 2023.

Halaman
12

Berita Terkini