Pemilu 2024

Survei Indo Barometer: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Prabowo Unggul Jika Head to Head

Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo mengambil foto selfie Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat bersama di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul menjadi calon presiden (capres) dibandingkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdasarkan survei terbaru Indo Barometer.

Dalam rilis survei Indo Barometer, dilakukan tiga simulasi yakni simulasi 5 nama capres, simulasi 3 nama capres, dan simulasi 2 capres (head to head).

Pada simulasi 5 nama calon presiden, nama Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.

Ganjar Pranowo memperoleh suara dari responden sebanyak 29,4 persen, disusul Prabowo Subianto 27,5 persen, Anies Baswedan 23,9 persen, Puan Maharani 1,4 persen, dan Airlangga Hartarto 0,3 persen.

"Dari pertanyaan tertutup terhadap 5 nama calon presiden, Ganjar Pranowo dipilih 29, 4 persen selisih tipis dengan Prabowo Subianto kemudian Anies Baswedan," kata Qodari saat menyampaikan hasil surveinya di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Puan Maharani Legowo Jika Megawati Tak Tunjuk Dirinya Jadi Capres PDIP

Baca juga: PKB Tunggu Perkembangan, PKS Putuskan Usung Anies Baswedan Capres 2024

Tak hanya dalam simulasi 5 nama, pada simulasi 3 nama capres nama Ganjar Pranowo kembali mengungguli Prabowo dan Anies Baswedan.

Perolehan suara untuk Ganjar Pranowo dari responden, kata Qodari, mencapai 30,3 persen.

Sementara untuk Prabowo Subianto 28,4 persen dan Anies Baswedan 25,3 persen.

Saat pilihan dikerucutkan menjadi hanya dua calon presiden, nama Prabowo Subianto justru unggul jika melawan Ganjar Pranowo dan jika melawan Anies Baswedan.

"Saat melawan Ganjar Pranowo, suara Prabowo ini mencapai 38,5 persen dan Ganjar 35,4 persen. Kita lihat Prabowo melawan Anies, di sini Prabowo unggul 40,3 persen dan Anies 30,7 persen," kata Qodari.

Sementara di saat Ganjar Pranowo berhadapan dengan Anies Baswedan, nama Gubernur Jawa Tengah itu lebih unggul dibandingkan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu.

Dimana, Ganjar memperoleh suara responden sebanyak 40,2 persen.

Sedangkan Anies Baswedan mendapat hanya 38,1 persen.

Sebagai informasi survei ini dilakukan pada 12 hingga 24 Februari 2024 dengan melibatkan 1.190 responden berusia 17 tahun atau lebih.

Adapun teknik pengambilan data yang digunakan dalam survei ini ialah wawancaa tatap muka dengan responden melalui kuesioner.

Kemudian, metode penarikan datanya ialah stratified random sampling.

Para responden mendapatkan pertanyaan tertutup soal partai politik yang akan mereka pilih untuk pemilihan legislatif DPR RI.

Prabowo unggul head to head

Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul secara Head to Head dibanding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdasarkan hasil survei Indo Barometer.

Berdasarkan hasil survei, Prabowo unggul elektabilitasnya sebesar 38,5 persen ketika “Head to Head” dengan Ganjar yang mendapatkan elektabilitas sebesar 35,4 persen.

Bahkan, Prabowo juga unggul daripada Anies dengan presentase sebesar 40,3 persen sedangkan Anies mendapatkan elektabilitas sebesar 30,7 persen.

“Ini surprise ya, karena Pak Prabowo di tiga nama itu berada di posisi nomor dua, Ganjar nomor satu, tetapi ketika “Head to Head” kok Pak Prabowo unggul?” kata Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer, dikutip, Rabu (22/3/2023).

Mengapa pada akhirnya Prabowo bisa unggul dalam hasil survei Indo Barometer, Qodari turut memaparkan alasannya lantaran Prabowo mendapatkan suara tidak hanya berasal dari kelompok pendukung Jokowi bahkan juga mendapatkan suara dari non pendukung Jokowi.

“Prabowo ini posisinya di tengah-tengah, sehingga ketika calon tinggal dua, Pak Prabowo dia dapat pemilih yang anti-Jokowi sekaligus yang dukung Jokowi, jadi, dapat dua-duanya. Jadi, untung besar Pak Prabowo ini,” ujar Qodari.

Qodari turut memaparkan bahwa Jokowi menjadi salah satu variabel penentu kemenangan pada Pilpres 2024 nanti.

Jokowi sebagai tokoh politik yang memiliki jaringan relawan yang luas sejak tahun 2014 hingga saat ini bisa membantu capres yang memiliki kedekatan dengan Jokowi.

Baca juga: Prabowo Subianto Terima Dukungan Relawan Jokowi Mania untuk Pilpres 2024

Baca juga: Amien Rais Tak Mau Dampingi Anies Baswedan Jadi Cawapres, Akui Sudah Tua

Selain Jokowi, menurut Qodari Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri juga sebagai sosok penentu.

Meskipun, kini santer tiga nama Calon Presiden yang menggema diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Sebab, hingga saat ini pun PDIP sebagai partai pemenang pemilu tertinggi dapat mengajukan capres tanpa berkoalisi juga belum mendeklarasikan siapa calon presiden-nya.

Elektabilitas Partai Politik

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari turut mengungkapkan elektabilitas partai politik.

Di mana dalam survei itu, PDIP menjadi partai politik yang paling banyak dipilih oleh responden dengan perolehan 20,1 persen, diikuti dengan Partai Gerindra dengan 11,9 persen.

"PDI Perjuangan berpeluang untuk hattrick juara pemilu legislatif karena suaranya konsisten peringkat satu," kata M Qodari saat menyampaikan hasil surveinya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Diurutan selanjutnya ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan 8,7 persen, lalu Partai Golkar meraih 7,7 persen, dan Partai Demokrat mendapatkan 7,5 persen.

Kemudian di urutan 6 ke bawah ditempati oleh, Partai NasDem, disusul PKS, PPP, PAN, Perindo, Partai Ummat, Partai Buruh, Partai Hanura dan PSI,dengan perolehan di bawah 6 persen.

"Posisi di bawah PDIP masih sangat dinamis baik antara Gerindra, PKB, Golkar dan lain-lainnya," imbuh dia.

Berikut urutan posisi Parpol peserta Pileg 2024 menurut survei Indo Barometer:

1. PDIP (20,1 persen)

2. Gerindra (11,9 persen)

3. PKB (8,7 persen)

4. Golkar (7,7 persen)

5. Demokrat (7,5 persen)

6. Nasdem (6,0 % )

7. PKS (5,8 % )

8. PPP (2,4 % )

9. PAN (1,7 % )

10. Perindo (0,7 % )

11. Partai Ummat (0,4 % )

12. Partai Buruh (0,2 % )

13. Hanura (0,2 % )

14. PSI (0,2 % )

15. Gelora (0,1 % )

16. Rahasia (26,5 % )

Survei Indo Barometer ini dilakukan pada periode 12-24 Februari 2023 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka.

Survei dilakukan di 33 Provinsi di Indonesia dengan total responden sebanyak 1.190 dan dengan Margin of Error sebesar kurang lebih 2.9 % pada tingkat kepercayaan di 95 persen.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

 

Berita Terkini