Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP Damkar) Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 9 kejadian non kebakaran yang telah ditangani selama tahun 2023 ini.
Kepala Satpol-PP Damkar Pemkab Lampung Barat, Haiza Rinsa diwakili Kabid Pemadam Kebakaran, Ruspel Gultom mengatakan, kejadian yang mereka tangani di Lampung Barat ini meliputi evakuasi terhadap hewan dan manusia.
“Pihak kami Satpol-PP Damkar Pemkab Lampung Barat melakukan evakuasi terhadap tawon, ular, dan hewan lainnya yang berada di Lampung Barat,” ujar Ruspel, Jumat (24/3/2023).
“Kemudian kami juga menangani evakuasi pelepasan cincin yang susah lepas di jari warga,” sambungnya.
Ruspel menjelaskan, di antara evakuasi-evakuasi itu, evakuasi tangkap tawon merupakan penanganan yang paling banyak mereka lakukan.
Pada 9 kejadian tersebut, diketahui evakuasi tangkap tawon telah dilakukan sebanyak 6 kali oleh pihaknya.
“Evakuasi tangkap tawon memang pengananan yang sering kita lakukan di tahun ini, sampai saat ini sudah 6 kali kita tangani,” jelas Ruspel.
“Sedangkan untuk yang lainnya yakni evakuasi tangkap hewan ular sebanyak 2 kali, dan operasi pelepasan cincin 1 kali,” terusnya.
Tidak hanya di tahun ini, lanjut Ruspel, evakuasi tangkap tawon yang sering hinggap di rumah-rumah warga ini merupakan penanganan yang sering dilakukan pihaknya di tahun sebelumnya.
Baca juga: Petugas Damkar Lampung Selatan Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 4,5 Meter di Pekarangan Rumah Warga
Baca juga: Hanya 133 Personel, Jumlah Petugas Satpol PP Damkar Pemkab Lampung Barat Belum Ideal
Diketahui, sepanjang tahun 2022 lalu, sebanyak 48 evakuasi tangkap tawon telah dilakukan oleh pihaknya.
“Karena hewan serangga ini kan memang sarangnya sering hinggap di rumah-rumah warga,” kata Ruspel.
“Jadi warga menilai jika sarang-sarang itu terus dibiarkan nantinya malah menimbulkan bahaya bagi orang rumah maupun warga sekitar,” lanjutnya.
Kemudian, tambah Ruspel, selain evakuasi tangkap tawon, pada tahun 2022 pihaknya juga telah melakukan evakuasi tangkap ular sebanyak 16 kali.
Selanjutnya untuk operasi pelepasan cincin sebanyak 2 kali, dan evakuasi terhadap hewan kukang 1 kali.
“Jadi jika ditotal pada tahun 2022 lalu, pihak kami telah melakukan penanganan non kebakaran sebanyak 67 kali,” jelas Ruspel.
“Alhamdulillah tim berhasil menangani seluruh kejadian-kejadian itu dengan baik tanpa resiko yang berbahaya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ruspel menjelaskan, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan penanganan darurat.
Dengan ketersediaan armada dan personel yang ada, Dirinya yakin bisa selalu menjalankan tugas dan fungsinya dengan sigap.
Terakhir Ruspel berpesan kepada masyarakat agar segera melapor jika ada permasalahan-permasalahan seperti masalah di atas.
Warga pun diimbau agar tidak gegabah untuk melakukan tindakan pengananan sendiri.
Karena menurutnya, jika tidak mengetahui cara untuk melakukan evakuasi dan operasi lain, nantinya malah akan menimbulkan resiko celaka.
“Intinya, jika ada sarang tawon, ular atau hewan lain yang masuk permukiman atau rumah dan dinilai sudah membahayakan, diharapkan segera lapor,” imbau Ruspel.
“Selagi itu masih bisa kami atasi, pasti secepatnya akan selalu kami tangani dengan baik,” pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )