“Namun pihak kami saat ini belum bisa memastikan kapan akan merealisasikan vaksin tersebut,” ungkap Yudha.
“Karena kami akan melakukan pemetaan dulu, berapa jumlah sapi yang ada agar disesuaikan dengan alokasi vaksin yang diterima,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yudha mengatakan, penyakit LSD pada sapi ini merupakan penyakit yang bisa menular dengan cepat pada sapi lain.
Maka dari itu, pihaknya juga berupaya agar sesegera mungkin melakukan pencegahan-pencegahan dan vaksinasi.
“Karena penyebaran bisa melalui udara dan kontak langsung, namun wilayah kita bukan termasuk wilayah peternakan,” kata Yudha.
“Sehingga penyebarannya pun tidak cepat seperti Kabupaten, namun tetap bisa kita antisipasi dengan adanya vaksinasi dan upaya yang telah kita lakukan," tambahnya
Selain itu, meski sudah pernah terpapar LSD, kata Yudha, daging hewan ternak masih aman untuk dikonsumsi dengan olahan yang benar.
Namun dengan adanya wabah ini tentunya bisa berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat khususnya bagi peternak yang ada di Lampung Barat.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)