Berita Lampung

Profil Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Juherdi Sempat Jadi Kernet di Jakarta

Penulis: Bobby Zoel Saputra
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Reskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi Sumandi.

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Memasuki jam istirahat makan siang, suasana yang cukup tenang dan sunyi menghiasi Polres Lampung Barat, Polda Lampung, Senin (15/5/2023).

Sekira pukul 13.00 WIB hari, cuaca yang sejuk namun terik membuat sejumlah anggota Polres Lampung Barat memilih untuk makan siang di luar bersama rekan kerja maupun keluarga.

Namun, di samping ada sejumlah anggota Polres Lampung Barat yang memilih makan di luar dan beristirahat sejenak, ada satu anggota yang masih sibuk bekerja di ruangannya.

Siang itu, Tribunlampung.co.id berkesempatan untuk berbincang-bincang santai dengan salah satu pimpinan di unit yang ada di struktur kepolisian itu.

Di dalam ruangan, dirinya sangat serius memandang laptop dengan jari jemarinya.

Baca juga: Profil Iptu Haryono Anggota Polres Tanggamus Polda Lampung Tak Mudik 33 Tahun

Baca juga: Profil Kasatreskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas, Menekankan Prinsip Kerja Tuntas

Sosok itu merupakan Iptu Juherdi Sumandi, seorang yang dipercaya mengemban jabatan sebagai Kasat Reskrim di Polres Lampung Barat.

Ekspresi yang cukup lelah sangat tergambar dari raut wajahnya.

Namun, semua itu masih bisa ia tutupi demi menjalankan tugasnya secara profesional.

Di sela-sela kesibukannya itu, putra daerah asal Aceh ini masih mau memberikan waktunya pada rekan-rekan untuk berbagi cerita positif dan inspiratif.

Menurutnya, seseorang yang mempunyai cita-cita menjadi aparat penegak hukum merupakan impian yang sangat mulia.

Pria kelahiran Kutacane, 10 Mei 1977 ini pun mengaku menjadi seorang polisi merupakan cita-citanya sejak kecil.

“Dulu kalau saya melihat polisi itu hebat, bisa menangkap penjahat. Terus orang-orang itu segan sama polisi, penjahat pun pasti takut,” kata dia.

“Namanya anak-anak dulu kan pasti melihatnya begitu. Namun, lama-kelamaan saya jadi tergugah untuk beneran masuk polisi,” terusnya.

Akhirnya, suami dari Julaina Ramud ini pun memutuskan untuk menjadi seorang polisi ketika sudah dewasa kelak.

Di sela-sela membagikan kisah hidupnya, tak jarang ada beberapa bawahannya yang datang untuk mengurus perihal pekerjaan.

Dirinya pun tak merasa terganggu dengan hal itu dan tetap bersemangat untuk menceritakan kembali kisah hidupnya.

Kemudian, ia melanjutkan, setelah lulus dari pendidikan sekolahnya, Juherdi pun langsung fokus mempersiapkan diri untuk mengabdi pada negara melalui profesi menjadi anggota kepolisian.

Menjadi anak desa dengan serba kekurangan tak membuat ayah dari tiga orang ini putus asa untuk menjadi seorang polisi.

Sambil mempersiapkan segalanya, ia rela merantau untuk bisa mendaftar menjadi polisi di Ibu Kota Jakarta.

“Saya milih untuk daftar polisi di Jakarta, tamat SMA itu saya langsung pergi ke Jakarta ikut-ikut kawan. Kebetulan juga ada sodara di sana,” ungkapnya.

“Karena saya dari desa, dulu saya belum tau daftar polisi itu gimana. Dulu mikirnya tinggal daftar dan syukur kalau langsung masuk,” tambahnya.

Sembari menunggu pendaftaran polisi dibuka, pria yang memiliki hobi berolahraga ini mengaku sempat menjadi kernet mobil.

“Dulu kan ada tuh perkumpulan orang-orang Aceh di Jakarta. Itu saya sering gabung di situ agar bisa ketemu kawan-kawan yang dari satu daerah juga,” sebut Juherdi.

“Ya suka ikut-ikut juga gitu sama kawan-kawan buat ngenek. Lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di Jakarta,” sambungnya.

Dia menjelaskan, selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan menjadi kernet itu ia jalani untuk menambah pengalaman hidup.

Dari situ dia belajar, kehidupan di kota memanglah keras.

Dibutuhkan kegigihan dan kerja keras yang sungguh-sungguh untuk bisa menjadi sukses.

Singkat cerita, saat itu Polda Metro Jaya pun membuka pendaftaran untuk calon siswa (casis) yang ingin menjadi polisi, Juherdi bersama teman-temannya pun sangat berambisi untuk mendaftar agar bisa merealisasikan cita-citanya sedari kecil itu.

Namun, ia harus menelan pil pahit dikarenakan pada pendaftaran tersebut dirinya belum bisa lolos untuk menjadi seorang polisi.

“Tapi saya enggak patah semangat, karena kegagalan itu saya juga jadi bisa evaluasi diri. Apa yang masih kurang ini dari saya,” tegasnya.

“Sehingga saya memutuskan untuk kembali mendaftar pada rekrutmen selanjutnya yang akan datang,” lanjutnya.

Dengan segala persiapan yang matang, akhirnya Polda Metro Jaya pun kembali membuka pendaftaran untuk menjadi polisi.

Pada kesempatan yang kedua ini, anak dari pasangan Amad Mude dan Bisah ini pun berhasil lolos sampai tahap akhir.

Dirinya pun berhasil menggapai cita-cita yang ia dampakan sejak kecil dan menjadi seorang Bintara pada tahun 1998/1999.

Saat itu Juherdi mengira, jika mendaftar dan lolos di kota, dirinya akan mendapatkan penempatan di wilayah tersebut.

Namun tak disangka, nasib berkata lain, dirinya malah diberikan penugasan dan ditempatkan di Polda Lampung.

“Karena saat itu Polda Lampung membutuhkan 64 personel, termasuk nama saya ada di situ,” ungkapnya.

“Langsunglah bingung saya di situ, waduh di mana itu Lampung. Orang-orang ngomong Lampung masih banyak hutan dan gajah,” lanjutnya.

Namun karena sudah perintah, dirinya pun tetap menerima penempatan tersebut dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab.

Akhirnya pada tahun 1999 itu Bintara muda ini pun menjabat sebagai anggota Pengendalian Masyarakat (Dalmas) di Polda Lampung.

Singkat cerita, dirinya pun kembali terlempar untuk mendapat penugasan ke Lampung Barat.

“Saat ditarik ke Polres Lampung Barat pada tahun 2000, awalnya saya menjadi anggota Sabhara,” kata dia.

“Cukup singkat waktu itu, karena tidak lama saya ditarik sama Kapolres untuk menjadi sekretaris pribadi Kapolres,” terusnya.

Tahun 2001, Kapolres yang menjabat waktu itu pun pindah.

Akhirnya Juherdi diberikan penghargaan untuk masuk ke anggota Sat Reskrim Polres Lampung Barat.

Selama sembilan tahun berada di Satreskrim, akhirnya pada tahun 2010 lelaki bertubuh tegap ini pun menjabat sebagai Kanit Tipikor hingga tahun 2016.

Asyik menjalankan tugas dan menyelesaikan perkara, dirinya pun dibuat terlalu nyaman hingga lupa untuk mengambil sekolah perwira.

“Teman-teman waktu itu udah pada daftar sekolah perwira, namun karena banyak nyelesaiin perkara saya malah jadi nyaman,” sebut dia sambil tertawa.

“Namun karena motivasi dari istri akhirnya saya maulah untuk melanjutkan sekolah perwira, seenggaknya untuk bisa naik jabatan lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Perjuangan Juherdi untuk menjadi seorang perwira pun tak mudah, dirinya harus mendaftar hingga empat kali untuk bisa lolos.

Setelah lulus dan menjadi perwira, Juherdi kembali ke Polres Lampung Barat dengan menjabat sebagai Kanit Tipidter dari tahun 2017 hingga 2021.

Karirnya pun perlahan menjadi gemilang, pada Januari tahun 2022, Juherdi kembali diangkat menjadi KBO Narkoba Polres Lampung Barat.

“Cuma sebulan menjabat KBO, saya langsung diberikan kepercayaan untuk menjadi Kasat Narkoba,” katanya.

“Waktu itu kira-kira tanggal 10 Februari 2022 saya naik jadi Kasat Reskrim Polres Lampung Barat,” sambungnya.

Setahun lebih berlalu, Juherdi pun kembali ke tempat idamannya yakni Satreskrim Polres Lampung Barat.

Pada 6 April 2023 lalu, dirinya berhasil dilantik untuk menjadi Kasat Reskrim Polres Lampung Barat.

Telah banyak perkara yang telah diselesaikan oleh Iptu Juherdi selama berada di Polres Lampung Barat.

Kini dirinya bersama keluarga kecilnya pun hidup bahagia dan sudah menetap di kabupaten yang berjuluk Negeri di Atas Awan ini.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Berita Terkini