Tempat Sandar Kapal
Polemik lingkungan itu dibenarkan oleh nelayan setempat.
Sebagian besar nelayan Pantai Sukaraja, Bandar Lampung berharap tumpukan sampah tidak dibersihkan semuanya.
Nelayan berpendapat tumpukan sampah ini telah menjadi daratan dari garis bibir pantai sebelumnya.
Ketua Nelayan Pantai Sukaraja Maryudi (50) mengatakan, sampah-sampah itu telah menumpuk sejak belasan tahun lalu, sehingga telah menjadi daratan aman untuk menaruh kapal-kapal nelayan.
Melihat garis bibir pantai ini sangat dekat dengan batas permukiman warga.
"Setelah sampah menumpuk dan menebal di pantai, garis bibir pantai bertambah sekitar puluhan meter seperti saat ini," kata Maryudi.
Sebab itu, Maryudi dan sebagian nelayan tidak setuju jika tumpukan sampah itu dibersihkan seutuhnya sebelum ada solusi pengganti daratan itu oleh pemerintah.
Warga Minta Talut
Warga sekitar pesisir pantai di Jalan Ikan Selar, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung mengaku kerap kali wilayahnya dilanda banjir.
Banjir biasanya terjadi setiap satu tahun sekali pada bulan Desember.
Loli, nelayan Sukaraja, mengatakan, banjir sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. "Udah lama (banjir). Langganan di sini mah," kata Loli, Kamis (13/7/2023).
Loli mengaku, saat banjir, tumpukan sampah yang ada di pantai ikut masuk ke dalam rumah.
"Iya, sampah-sampah plastik itu masuk ke dalam rumah. Biasanya banjir itu selututlah tinggi airnya," lanjutnya.
Loli pun berharap Pemkot Bandar Lampung dapat menimbun sampah di pantai tersebut, kemudian dibuatkan talut.