Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kadisdag Pemkot Bandar Lampung, Wilson Faisol angkat bicara terkait melambungnya harga beras di sejumlah pasar tradisional.
Wilson mengatakan, kenaikan harga beras di Bandar Lampung lampung ini lantaran dampak dari fenomena El Nino.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Salurkan 584 Ton Beras ke Warga Kurang Mampu
Baca juga: Breaking News Kejari Bandar Lampung Tangkap Buron 6 Tahun Kasus Penggelapan Dalam Keluarga
Pasalnya, Wilson mengungkapkan, Bandar Lampung bertumpu pada sejumlah wilayah penyangga komoditi beras.
Saat musim kemarau, daerah penyangga beras itu kesulitan memproduksi beras.
Sehingga hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga beras di Bandar Lampung.
Akibat kekeringan itu, panen pada November mendatang pun terancam gagal.
"Apa lagi kalau gagal panen ini, tentunya akan mempengaruhi ke harga," kata Wilson, Rabu (20/9/2023).
Guna menekan angka kenaikan beras di Bandar Lampung ini, lanjut Wilson, Pemkot Bandar Lampung membagikan beras dan akan mengadakan sejumlah pasar murah.
"Rencananya pasar murah akan digelar di 126 kelurahan," pungkasnya.
Diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Harga beras di Bandar Lampung terus merangkak naik.
Sejumlah pedagang beras di pasar tradisional Bandar Lampung mengungkap kenaikan harga beras itu sudah sejak beberapa minggu lalu.
Pedagang sembako di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung Windu mengatakan, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak seminggu terakhir.
Kenaikan harga beras di Bandar Lampung tersebut berkisar Rp 2-3 ribu per kilogram.
"Sudah semingguan lebih inilah pada naik," kata Windu kepada Tribun Lampung, Minggu (17/9/2023).
Akan tetapi Windu mengaku tidak mengetahui pasti penyebab naiknya harga beras.