Berita Lampung

Kekeringan, Warga Gedung Harta Lampung Tengah Mengungsi ke Bendungan Way Pengubuan

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq
Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irigasi di Lampung Tengah kering digunakan anak-anak untuk bermain layangan. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Warga Kampung Gedung Harta mengungsi ke Bendungan Way Pengubuan Lampung Tengah karena alami kekeringan.

El nino yang melanda Lampung Tengah sejak Agustus membuat sumur galian milik warga Kampung Gedung Harta, Kecamatan Selagailingga, Lampung Tengah kekeringan.

Baca juga: Tak Hanya Beras, Harga Kopi Bubuk di Lampung Tengah Meroket Gegara Kemarau Panjang

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Tulangbawang Bacok dan Pukul Korban Sebelum Buang ke Sumur

Karena kesulitan air bersih, banyak yang mengandalkan Bendungan Way Pengubuan untuk mencukupi kebutuhan air bersih.

Siti Hartati warga Dusun I, Kampung Gedung Harta, Kecamatan Selagailingga mengatakan, sejak sebulan terakhir dirinya dan warga kampung lain sudah tidak bisa mengambil air di sumur galian.

"Sudah sebulan warga mengungsi ke bendungan karena tidak ada air di rumah," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (27/9/2023).

Bagaimana tidak, kekeringan menyebabkan sumur warga mengering.

Sementara sumur galian yang masih ada air, warnanya sudah keruh dan bercampur lumpur.

"Kalaupun ada, hanya bisa diambil 1-2 ember saja, selebihnya sudah tidak bisa diambil lagi," katanya kepada Tribunlampung.co.id saat berada di irigasi Way Pengubuan.

Sehingga dirinya sering mengambil air sumur bor milik umum untuk kebutuhan masak.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan lain, masyarakat setempat mengandalkan Bendungan Way Pengubuan.

Seperti keperluan mandi, mencuci pakaian, mencuci alat masak, dan MCK.

"Kalau untuk stok di rumah, biasanya warga membawa jeriken, diangkut pakai motor atau mobil pick up," katanya.

Ia mengatakan, Bendungan Way Pengubuan mulai ramai didatangi warga saat sore hari.

Ada yang berjalan kaki, ada pula yang membawa rombongan mobil pick up sekalian mencuci di tempat.

Pihaknya berharap, kemarau panjang ini segera berakhir.

Selain itu, dirinya mengharapkan adanya bantuan.

"Jika kondisinya makin sulit, saya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk cukupi air bersih," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Berita Terkini