Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Lampung belum terima arahan dari pemerintah pusat terkait untuk program Makan Bergizi Gratis (MGB).
Sekretaris Disdikbud Lampung Laila Soraya mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum terima arahan dari pemerintah pusat untuk menjalankan program asta cita Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Kami sampai saat ini belum menerima arahan dari pemerintah pusat terkait program makan gratis tersebut," kata Sekretaris Disdikbud Lampung Laila Soraya saat diwawancarai, Senin (6/1/2025).
Ia mengatakan, makan siang itu penerimanya siswa SD dan SMP, dan untuk jenjang SMA sampai saat ini belum ada arahan.
"Kalau jenjang SMA itu silahkan tanya ke sekda, kalau sebatas hanya koordinasi terkait baru wacana saja," ujarnya.
Karena sampai dengan saat ini struktur anggaran 2025 di Disdikbud Lampung tidak ada anggaran makan gratis.
"Kalau lari kemana anggaran tersebut kami tidak tahu, ke sekolah tidak mungkin karena anggaran sekolah (arkas) apakah pakai dana bos itu juga belum ada arahan petunjuk termasuk juklak dan juknis juga belum ada," papar Laila.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Hendra Putra mengatakan, pihaknya menunggu secara resmi dari Disdikbud Lampung dan termasuk formulasinya.
"Kalau kesiapan dan bentuknya MBG tersebut seperti apapun kami siap," kata Hendra.
Hendra mengatakan, makan siang merupakan program presiden Prabowo dan Gibran.
Meskipun saat ini sudah ada badan gizi nasional yang akan menanganinya dan ini menyangkut program nasional.
Tentunya ini ada proses yang panjang, memang secara politik sudah dilaunching hari ini dan tetapi realistis pihaknya harus menunggu arahan-arahan selanjutnya dari Disdikbud Lampung.
Karena sampai hari ini pihaknya belum mendapatkan alasan yang spesifik dari Disdikbud Lampung.
"Kami dengar dari media dan beberapa rekanan menanyakan kepada kami di SMAN 2 Bandar Lampung pakai catering mana dan lainnya," kata Hendra.
"Kalau kesiapan dan bentuknya seperti apapun kami siap menjalankan program pemerintah pusat," terus Hendra.
"Karena makan gratis artinya diberi makan gratis dan langsung diterima oleh penerima manfaat, formulasinya kami belum tahu teknisnya," imbuhnya.
Pihaknya mengaku kemarin hanya ditanya oleh polisi terkait jumlah siswa dan guru.
"Kami masih menunggu juklak dan juknisnya, kami akan kerjakan perintah dari pemerintah pusat," ucap dua.
Penerima manfaat ada sekitar 1.100 siswa di SMAN 2 Bandar Lampung.
Senada, Kepala SMAN 10 Bandar Lampung, Suharto mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait program MBG tersebut.
"Program pemerintah yang baru akan kami jalankan, program makan gratis tersebut sebatas baru pendataan dari kepolisian," kata Suharto.
Kemudian terkait locus atau pilot project, pihaknya belum tahu dan masih menunggu saja dari pemerintah pusat.
"Jadi apa yang dilakukan sekolah maka akan dilaksanakan sebaiknya, kita hanya dapat informasi dari media terkait program presiden terpilih," ujar Suharto.
Pihaknya hanya tinggal menunggu juknisnya saja, kalau memang program menyasar anak SMA.
SMAN 10 Bandar Lampung akan tetap mengedukasi siswanya terkait makan bergizi dan ini perlu dilakukan.
"Siswa harus diedukasi terkait makan bergizi tersebut, saat ini siswa kalau makan tidak diperhatikan gizinya seperti junkfood atau yang instant dimakan," kata Suharto.
Pihaknya mempunyai program untuk menyelenggarakan program ketahanan pangan, ke depan akan menanam sayur-sayuran di sekolah.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)