Perampokan di Lampung Tengah

Pengakuan Mengejutkan Kerabat Korban Perampokan Sadis di Lampung Tengah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERABAT KORBAN KAGET: Foto ilustrasi garis polisi terpasang di mess karyawan milik PT Prima Alumga di Mesuji, Lampung yang dirusak oknum massa pada Sabtu (15/2/2025). Pengakuan mengejutkan kerabat korban perampokan, kaget ketika mengetahui pasangan suami istri di Lampung Tengah menjadi korban perampokan. Kerabat korban menjadi lebih kaget ketika mengetahui pelaku perampokan bukan orang jauh melainkan tetangga korban. Diketahui, pasutri korban perampokan itu bernama Didik Suprayogi (54) dan Sri Lestari (46), ditemukan dalam kondisi teraniaya. Bahkan, Sri saat ditemukan telah meninggal dunia.

Kedekatan itu dianggap korban sudah seperti saudara sendiri.

Selain itu, Basuki menilai, Sri Lestari dan Didik Suprayogi bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya.

Dia pun meyakini bahwa saudaranya tidak memiliki masalah dengan siapa pun, karena sehari-hari mereka hanya berdagang.

"Korban punya anak tiga. Dua sudah dewasa dan satu masih kelas 4 SD," katanya.

Basuki berharap tersangka dapat dihukum seberat-beratnya.

"Ini kan sudah menyangkut nyawa. Sejatinya pihak keluarga menginginkan nyawa dibalas nyawa. Tapi kami sadar hal itu tidak bisa. Saat ini kami hanya menginginkan tersangka dihukum seberat-beratnya sesuai aturan yang berlaku," tandas Basuki. 

Sakit Hati

Polres Lampung Tengah mengungkap motif buruh singkong bernama Wahono (49) tega melakukan perampokan sadis sekaligus menghabisi nyawa korban yang juga tetangganya sendiri.

Perampokan tersebut terjadi di Kampung Sidodadi, Kecamatan Bandar Surabaya, Lampung Tengah, Jumat (21/3/2025) pukul 21.30 WIB.

Dalam peristiwa itu, ibu rumah tangga bernama Sri Lestari (46) tewas mengenaskan.

Sementara suaminya, Didik Suprayogi (54), mengalami luka parah di kelapa.

Plh Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah Iptu Pande Putu Yoga mengatakan, saat diinterogasi tersangka Wahono membeberkan motifnya melakukan perampokan dan pembunuhan tersebut. 

Ia mengaku sakit hati saat ditagih utang oleh korban.

"Dari hasil pendalaman, motif tersangka melakukan pembunuhan lantaran sakit hati kepada korban karena masalah penagihan utang," kata Pande, Senin (24/3/2025).

Pande menjelaskan, tersangka diketahui mempunyai utang kepada pasutri itu yang mencapai belasan juta rupiah.

Halaman
1234

Berita Terkini