Wawancara Eksklusif

Disdikbud Lampung Canangkan Kelas Cangkok untuk Siswa Kurang Mampu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAHAS PENDIDIKAN - Kadisdikbud Lampung Thomas Amirico (kanan) hadir dalam podcast di studio Tribun Lampung, Sabtu (24/5/2025).

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Menjelang tahun ajaran baru, sejumlah isu mencuat terkait pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). 

Mulai dari keterbatasan jumlah sekolah negeri, persoalan zonasi, hingga masih banyaknya wilayah blank spot yang belum memiliki fasilitas pendidikan setara.

Untuk menjawab berbagai polemik tersebut, berikut wawancara eksklusif bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Thomas Amirico dalam podcast di studio Tribun Lampung, Sabtu (24/5/2025).

Bagaimana Dinas Pendidikan memastikan program gubernur di bidang pendidikan berjalan sesuai harapan?

Kami sedang memastikan seluruh satuan pendidikan yang jadi kewenangan kita sejalan dengan pemerintah pusat dan daerah.

Kami memantau, ingin memastikan program gubernur di bidang pendidikan berlangsung sesuai harapan. 

Dalam perjalanannya, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan 23 ribu lebih ijazah yang tertahan di sekolah.

Terkait SPMB, bagaimana Dinas Pendidikan memastikan prosesnya berjalan sesuai harapan, mengingat banyak polemik seperti zonasi dan terbatasnya sekolah negeri di Lampung?

Ada empat jalur khusus untuk masuk sekolah menengah, baik SMA dan SMK negeri di Lampung. Pertama, jalur afirmasi (kuota) 30 persen, jalur domisili yang dulu zonasi 30 persen, jalur mutasi 5 persen, lalu jalur prestasi akademik 24 persen, dan non-akademik 11 persen. 

Dalam prosesnya, kami akan cek fakta mengenai semua jalur. Kita tidak mau ada titipan atau cacat secara proses. Ini bakal diantisipasi.

Cara apa yang bakal dilakukan untuk mengatasi persoalan SPMB?

Kami akan bentuk tim khusus dari sekolah untuk memastikan calon siswa benar-benar dalam jalurnya. Semua pihak sekolah nanti bakal terlibat, termasuk tim operator.

Kita tidak ingin karena suatu kepentingan menghilangkan hak siswa. Kita bakal lakukan penguatan menjelang proses SPMB yang akan digelar bulan depan.

Bagaimana upaya dinas untuk mengatasi wilayah blank spot yang tidak ada sekolah negerinya?

Ke depan, kami akan bentuk tim juga untuk eksisting wilayah yang kemudian diusulkan untuk membangun sekolah-sekolah baru di wilayah blank spot. Kita ada aplikasi Krisna, kita juga ada aplikasi Ruang menghimpun data. Jadi melalui itu kita bisa cek apa saja yang dibutuhkan di wilayah-wilayah tertentu, apakah pembangunan atau perbaikan sekolah.

Bagaimana peran dinas dalam meningkatkan mutu sekolah?

Pertama, sekolah kami minta menganalisis data awal, tentang aspek prestasi akademik, aspek karakternya, dan lain sebagainya. Ini tujuannya guna sekolah memiliki aspek perbaikan dan meningkatkan mutu sekolah, dan tidak ada target usulan perbaikan guna meningkatkan kualitas sekolah.

Langkah konkret apa yang dilakukan dinas untuk meningkatkan mutu siswa dan tenaga pendidik?

Dalam waktu dekat, kami akan panggil guru-guru BK (bimbingan konseling) untuk menyampaikan kondisi siswa, lalu melakukan penguatan, mitigasi awal. Uji kompetensi siswa (ukom) perlu dilakukan untuk menggali potensi supaya meningkatkan mutu sekolah.

Lalu kami akan lakukan penguatan terhadap tenaga pendidik untuk membentuk karakter siswa di sekolah. Karena kapasitas guru masih rendah, dinas sepakat akan melakukan bimtek-bimtek khusus.

Apa strategi dinas untuk mengatasi wilayah 3T?

Kita punya program Lampung Mengajar, ini akan ditempatkan di wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Selain itu, di wilayah-wilayah 3T kami juga tengah mengusulkan pembangunan sekolah. 

Dan kami sedang canangkan sekolah kelas cangkok. Kelas cangkok ini program unggulan Gubernur Lampung. Jadi nanti anak-anak kurang mampu di daerah 3T akan diseleksi; yang berprestasi akan dititipkan di sekolah-sekolah unggulan. Siswa terlebih dahulu harus terseleksi dan dimasukkan ke SMA unggulan.

Anak-anak terpilih ini nantinya dibiayai oleh Pemprov Lampung selama menempuh pendidikannya. Mulai dari sewa rumah hingga makan diberikan oleh pemerintah.

Bahkan bila nanti dibutuhkan orang tua asuh akan disediakan. Mereka yang masuk ke dalam program ini, setelah lulus sekolah akan diteruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Provinsi Lampung.

Nanti kami akan minta kuota khusus ke Universitas Lampung (Unila) maupun Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk anak-anak ini. Insya Allah tahun ini kita mulai.

Apa harapan ke depan?

Kita berharap mutu pendidikan Lampung terus membaik sehingga dapat menunjang Lampung Emas 2025. Pendidikan merupakan fondasi awal kemajuan satu bangsa.

Bagi para orangtua, mari kita kawal betul proses pendidikan anak karena pendidikan terbaik berangkat dari rumah. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Berita Terkini