Lampung Timur

Lampung Timur Jadi Salah Satu Lokasi KKN Internasional II BKS PTN Wilayah Barat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAKOR: Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan rapat koordinasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat Tahun 2025. Rakor berlangsung di aula rumah dinas Bupati Lampung Timur, Senin (16/6/2025).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sukadana - Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan rapat koordinasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat Tahun 2025. 

Rakor berlangsung di aula rumah dinas Bupati Lampung Timur, Senin (16/6/2025).

Diketahui kegiatan KKN Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat Tahun 2025 sebelumnya telah resmi dibuka pada Senin 2 Juni 2025, secara dalam jaringan atau daring.

Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) saat ini adalah Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, KKN ini mengusung tema “Developing Educotourism Villages for Climate Change Mitigation,”.

Menurutnya, KKN Internasional tahun ini berfokus pada pengembangan desa wisata edukatif yang berkelanjutan dan berbasis mitigasi perubahan iklim. 

"Kami memilih Kabupaten Lampung Timur sebagai salah satu sebaran lokasi KKN Internasional karena kita ketahui Lampung Timur memiliki potensi dan diharapkan KKN ini memberikan dampak yang baik di segala sektor," kata Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha.

"Dan poin penting disini adalah Kabupaten Lampung Timur memiliki Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sebagai icon daerah, hal ini selaras dengan tema KKN, dan kami ingin mempromosikan Wat Kambas secara global," sambungnya.

Aryantha melanjutkan, di tahun ini Itera menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif dalam kolaborasi regional dan internasional, dengan menjadi tuan rumah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat. 

Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 177 mahasiswa dari berbagai PTN wilayah barat Indonesia dan 36 mahasiswa asing dari Yaman, Myanmar, Nigeria, Palestina, Malaysia, dan Thailand.

Kemudian, KKN Internasional II BKS PTN Barat Tahun 2025 dilaksanakan di dua kabupaten, yaitu Lampung Timur dan Pesawaran, dengan total 21 desa sebagai lokasi pengabdian.

Aryantha menilai, kepercayaan yang diberikan kepada Itera sebagai tuan rumah merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan kontribusi Itera dalam membangun sinergi antarperguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Dia mengatakan, dalam penyelenggaraan KKN Internasional ini, Itera berkolaborasi dengan Universitas Lampung (Unila) sebagai Co-Host ISCE 2025.

“Melalui KKN Internasional ini, kami berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, kemampuan lintas budaya, dan kepedulian terhadap isu-isu global, khususnya perubahan iklim,” ujar Rektor Itera.

Aryantha menambahkan, pelaksanaan KKN Internasional terbagi dalam dua tahap, yakni Online Course pada 2 Juni–16 Juli 2025 dan Onsite Course yang akan berlangsung di berbagai Desa potensial di Kabupaten Lampung Timur, dan Pesawaran, Provinsi Lampung pada 21 Juli–23 Agustus 2025. 

Dalam tahap daring, mahasiswa mendapatkan pembekalan dari para narasumber dari Itera dan Universitas Lampung (Unila) yang berperan sebagai co-host kegiatan.

Sementara di tempat yang sama, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah sangat mengapresiasi kepada pihak terkait atas terpilihnya Kabupaten Lampung Timur sebagai salah satu lokasi KKN Internasional 2025.

Ela mengatakan bahwa hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kabupaten Lampung Timur karena menjadi momen untuk memperkenalkan potensi daerah fi kancah Internasional.

"Kami selaku Pemkab sangat surprise, tersanjung, dan merasa terhormat sekali ditunjuk sebagai lokasi KKN Internasional," ungkap Ela.

Ela mengatakan, wilayah yang menjadi tempat KKN di Lampung Timur diantaranya di Kecamatan Sukadana, Kecamatan Way Bungur, Kecamatan Way Jepara, Kecamatan Labuhan Ratu, Kecamatan Braja Selebah, Kecamatan Sekampung Udik, Kecamatan Marga Sekampung, dan Kecamatan Labuhan Maringgai.

Wilayah tersebut mencakup 23 Desa penyangga Way Kambas, produsen alpukat siger, dan satu wilayah mencakup pesisir pantai.

Eli berharap, peserta KKN dapat menjangkau seluruh potensi yang ada, tak hanya Way Kambas dan wisata taman purbakala saja, namun ada potensi 413 hektar lahan alpukat siger yang dikelola petani setempat, dan itu wajib dikunjungi peserta KKN.

Selaku Pemkab, Ela juga melakukan dukungan dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan seluruh kebutuhan KKN ini.

Dia pun memastikan antar stakeholder di wilayahnya saling terhubung dan berkoordinasi dengan baik, baik itu antar kecamatan, desa, wisata TNWK, wisata taman purbakala, petani alpukat siger, maupun kelompok petani hutan dan pesisir pantai.

Sesuai temanya, kata Ela, pihaknya pun melakukan koordinasi dengan seluruh penggerak wisata yang ada di daerahnya, dan termasuk UMKM setempat.

"Tentu momen ini harus kita jadikan peluang untuk Lampung Timur dalam rangka memajukan pertumbuhan ekonomi dan terpentig hilirisasi pariwisata yang pasti akan berdampak positif untuk kita," ujarnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)

Berita Terkini