"Wajah saya diolesi sambal hingga saya sakit, dengan puncak kekerasan terjadi pada Mei 2023. Hanya karena masalah bumbu dapur, suami saya saat pulang diduga dalam keadaan mabuk melakukan penganiayaan kepada saya," kata Selva.
Hingga dirinya mendapatkan ancaman dengan pistol berisi enam peluru tersebut, dirinya ketakutan dan berusaha melarikan diri.
"Saya juga mendapat cekikan dan pukulan bahkan ketika mencoba kabur ke jalan raya saya tetap dikejar sambil menodongkan senjata api tersebut. Aksi tersebut turut disaksikan oleh paman saya," kata Selva.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)