Kemudian pada saat rombongan pimpinan KLH/BPLH pergi meninggalkan area pabrik, baru kemudian terjadi insiden pengeroyokan terhadap wartawan.
NL mengaku baru mengetahui ternyata bukan hanya wartawan, namun tim humas KLHK juga turut jadi korban.
"Saya masih di dalam, pas saya lari keluar (Pabrik) saya liat sudah berkerumun, saya refleks videoin. saya kaget pas lihat rekan saya satu-satunya yang sudah ada di tanah, mukanya udah merah, udah nangis. Lalu terus tiba-tiba tangan saya ditarik dan video terputus merekam," jelasnya.
Kapolsek Jawilan Erwan Nurwanda membenarkan adanya insiden pengeroyokan wartawan yang dilakukan oleh sejumlah security pabrik.
"Benar ada insiden, kami sedang koordinasi dengan dirjen yang melakukan penyegelan," kata Kapolsesk, Kamis, (21/8/2025).
Sementara Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady juga membenarkan adanya insiden tersebut.
"Ya betul kang," tukasnya.
Kasus pengeroyokan terhadap wartawan Tribun Banten saat meliput penyegelan pabrik di Serang bukanlah insiden kekerasan pertama terhadap jurnalis di tahun 2025.
Dikutip dari Tribunnews.com, sepanjang tahun ini tercatat sejumlah kasus yang menunjukkan tren mengkhawatirkan terhadap kebebasan pers:
Deretan Kasus Kekerasan Jurnalis di 2025:
Surabaya (Maret 2025)
Jurnalis Rama Indra Surya Permana dari Beritajatim.com dianiaya saat meliput demo tolak RUU TNI. Ia dipukul, diancam, dan dipaksa menghapus rekaman oleh oknum aparat. Kasusnya hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti.
Jakarta dan Semarang (Mei 2025)
Jurnalis Tempo dan ProgreSIP mengalami pemukulan saat meliput aksi Hari Buruh. Mereka diancam dan dipaksa menghapus hasil liputan oleh oknum berpakaian sipil yang diduga aparat.
Grobogan, Jawa Tengah (Agustus 2025)