Berita Viral

Emak-emak Saling Dorong Gegara Status WhatsApp, Polisi Turun Tangan

Editor: Kiki Novilia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RIBUT GEGARA WHATSAPP - Emak-emak di Sulawesi Barat dimediasi polisi usai cekcok hingga saling dorong, Kamis (21/8/2025). Pemicu pertengkaran karena status WhatsApp.

Menurut Hening, unggahan yang bersifat menggunjing atau menyindir orang lain, meski nama yang dituju tidak disebutkan, sebaiknya dihindari.

Pasalnya, foto, video, atau tulisan yang diekspos melalui status dapat memicu dampak negatif.

Alih-alih meluapkan kekesalan untuk merasa lega, justru akan terus merasa kesal, terutama ketika status tersebut membuat pihak lain tersinggung.

"Kalau masih bisa dikendalikan (tidak membuat status yang bisa memicu keributan), maka sebaiknya dikendalikan," tambah Hening.

Dia menjelaskan salah satu alasan seseorang mengunggah status di media sosial adalah untuk mencari wadah bercerita guna meringankan beban pikiran.

Namun, ketika status yang diunggah malah menyinggung pihak lain dan memicu keributan, hal itu justru menambah beban pikiran.

"Intinya balik lagi, keinginan (mengunggah status) supaya lega. Keruwetan di pikiran itu terunggah supaya dia merasa lega. Dengan catatan, jangan sampai menyakiti orang lain, mengajak berantem, atau memicu hal-hal yang negatif," terang Hening.

Dalam era digital ini, mengendalikan apa yang diunggah di media sosial menjadi semakin penting untuk menjaga kedamaian dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Nur Rahmat Bunuh Kekasih Gelapnya yang Dikenal dari TikTok

Nur Rahmat Efendi (27) bunuh kekasih gelapnya, AM (39), saat keduanya check in di losmen, diduga karena cemburu terhadap korban.

Saat keduanya bersama dalam kamar, korban disebutkan kerap mendapatkan video call dari seseorang. Dari layar ponsel korban tertulis nama bocil, sosok yang melakukan video call.

Warga Gedangsari, Gunungkidul, DIY itu akhirnya tega membunuh AM saat keduanya berkencan di satu penginapan di Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta, pada Rabu (13/8/2025).

Kuat dugaan pembunuhan yang dilakukan Nur Rahmat tersebut lantaran pelaku cemburu terhadap korban.

Dikutip dari TribunJateng.com yang mengutip Kompas.com, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia mengatakan, Nur Rahmat mengenal korban pada 2023 melalui TikTok, kemudian berlanjut komunikasi lewat WhatsApp hingga bertemu langsung.

“Pada 2023 keluarga korban sempat meminta korban berhenti berhubungan dengan pelaku, namun pada 2025 korban kembali menghubungi pelaku,” ujar Pandia di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (14/8/2025).

Halaman
1234

Berita Terkini