Penolakan Kakek Saturi ke Acara Maulid Nabi Ternyata Jadi Pertanda Kepergiannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEWAS MENGENASKAN - Foto ilustrasi, garis polisi. Penolakan kakek Saturi (76) saat diajak keluarganya ke acara peringatan Maulid Nabi Muhammad, ternyata menjadi pertanda kepergiannya untuk selamanya. Petani sepuh itu ditemukan tewas mengenaskan di musala kecil alias langgar yang berada di samping rumahnya.  Insiden memilukan tersebut terjadi tepatnya di Dusun Beih, Desa Olor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura pada Sabtu (23/8/2025) malam. 

Selanjutnya, polisi melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, serta mengamankan sejumlah barang bukti. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

"Kasus ini ditangani Satreskrim Polres Sampang. Aparat masih mendalami motif serta memburu pelaku," pungkasnya.

Pembunuhan Siswa SMP

Awal mula kasus pembunuhan siswa SMP di Deli Serdang, Sumatera Utara terbongkar.

Kematian siswa SMP ini sempat direkayasa para pelakunya seolah sebagai korban kecelakaan tunggal.

Warga nyaris percaya jika siswa SMP ini tewas mengalami kecelakaan karena sepeda motor ditemukan di dekat jasad.

Beruntung polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) jeli sehingga mencurigai siswa SMP tersebut tewas karena dibunuh.

Siswa SMP berinisial Muhammad Ilham atau MI (13) ditemukan tewas di pinggir Jalan Kebun Sayur, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada 13 April 2025 lalu.

Korban yang tinggal di Jalan Ampera, Kecamatan Lubuk Pakam sempat dilaporkan hilang sejak 12 April 2025.

Lokasi rumah korban dengan lokasi penemuan jasad sekitar 2 kilometer.

Awalnya, warga mengira korban meninggal karena kecelakaan tunggal lantaran sepeda motor ditemukan di dekat jasad.

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan kejanggalan yakni tak ada bekas kecelakaan dan tubuh korban penuh luka.

Butuh waktu dua bulan bagi polisi untuk mengumpulkan bukti, memeriksa saksi, dan mengungkap bahwa korban dibunuh oleh lima orang temannya sendiri.

Selang empat bulan kemudian, empat dari lima pelaku ditangkap pada Minggu (10/8/2025).

Pelaku yang masih di bawah umur yakni DB (15), AS (18), DRH (15), dan MH (20), sedangkan pelaku yang buron berinisial A.

Halaman
1234
Tags:

Berita Terkini