Meski mendapat perlakuan kasar, korban memilih bertahan menjalin hubungan dengan pelaku. “Kami sering dengar dia diancam akan dibunuh. Ternyata benar-benar dilakukan. Ini bukan tiba-tiba, tapi jelas sudah direncanakan,” imbuhnya.
Pesan palsu yang dikirim pelaku ke keluarga korban menunjukkan pembunuhan telah direncanakan. “Kalau orang gila tidak mungkin bisa merencanakan begini. Ini jelas terencana. Kami minta hukuman mati, biar dia juga kehilangan nyawa seperti adik kami,” tandasnya.
Baca juga: Imam Hidayat Bunuh Pacar di Lombok Barat karena Cemburu, Jasad Dicor di Sumur Rumah
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)