Demo di Lampung

Jelang Demo, Ketua Pemuda Katolik Lampung Berharap Aksi Berjalan Damai dan Aman

Selain itu, dia berharap para pemuda di Lampung dapat bersatu dan tidak terprovokasi dengan pihak yang menginginkan kerusuhan.

dok.Falentinus Andi
BERHARAP DAMAI - Foto Ketua Pemuda Katolik Komda Lampung Falentinus Andi. Ketua Pemuda Katolik Komda Lampung Falentinus Andi berharap peserta aksi tak terprovokasi sehingga berlangsung damai dan aman. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Jelang aksi damai di Bandar Lampung, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Lampung Falentinus Andi berharap aksi dapat berjalan dengan damai dan aman.

Selain itu, dia berharap para pemuda di Lampung dapat bersatu dan tidak terprovokasi dengan pihak yang menginginkan kerusuhan.

"Kami dari Pemuda Katolik Komda Lampung menyerukan untuk semua massa aksi di Lampung tidak terprovokasi," seru Falentinus Andi, Senin (1/9/2025).

Lanjut dia, untuk tidak terprovokasi dengan kejadian dalam demo beberapa waktu ini di Jakarta, Bandung, Makkassar dan tempat lain yang justru menimbulkan masalah baru. 

Falentinus Andi meminta supaya para pemuda dan masyarakat dapat menjaga kondusifitas Provinsi Lampung. "Menurut saya sangat penting bagi pemerintah baik legislatif dan eksekutif segera memberi ruang dialog kepada seluruh elemen baik pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat," ujarnya.

Dia khawatir, jika tidak ada ruang dialog akan ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Lampung rusuh dengan memanfaatkan situasi nasional..

Sehingga perlu ada jalur musyawarah untuk menyampaikan pendapat supaya kedamaian dan ketentraman di Lampung terjaga dengan baik.

"Dengan dialog melibatkan seluruh tokoh baik pemuda, tokoh agama yang ada, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, akademisi, mahasiswa dan tokoh-tokoh lainnya akan menjadi salah satu alternatif yang baik demi menjaga kedamaian dan ketentraman di Lampung," tukasnya.

Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Lampung bersama pelajar, driver ojek online (Ojol), hingga organisasi kepemudaan (OKP) akan menggelar aksi di DPRD Lampung, pada Senin 1 September 2025.

Rencana aksi tersebut disampaikan saat konsolidasi akbar mahasiswa dan ojol di Universitas Lampung (Unila), Jumat (29/8/2025).

“Rencananya Senin aksi di DPRD membawa sejumlah tuntutan. Hari ini kami gelar konsolidasi akbar,” ujar salah satu mahasiswa peserta konsolidasi.

Sementara itu, Ketua Gaspol Ojol Lampung, Miftahul Hudda, menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa.

“Hari ini Ojol menyatakan sikap, kami dukung gerakan mahasiswa. Kami juga berterima kasih atas kepedulian mahasiswa yang menunjukkan solidaritas,” kata Miftahul Hudda.

Adapun tujuh tuntutan yang akan disuarakan massa dalam aksi di DPRD Lampung, yakni:

  1. Menggesa pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset.
  2. Memotong tunjangan dan gaji anggota DPR.
  3. Meningkatkan kualitas serta kesejahteraan gaji dosen dan guru.
  4. Mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot menteri-menteri yang dinilai bermasalah.
  5. Meminta Presiden Prabowo menertibkan rangkap jabatan ketua partai politik yang juga menduduki kursi di eksekutif maupun legislatif.
  6. Mendesak pergantian Kapolri.
  7. Menuntut reformasi total Polri serta mengadili pelaku pembunuhan driver ojol Affan Kurniawan di Jakarta pada 28 Agustus 2025.

Aksi ini disebut akan menjadi momentum persatuan mahasiswa, pelajar, ojol, dan OKP di Lampung dalam menuntut keadilan sosial dan reformasi sistem hukum di Indonesia.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus/Riyo Pratama ) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved