Berita Lampung

DP3AKB Pesawaran Prihatin Kasus Anak SMP Terlibat Pembunuhan karena Perilaku Menyimpang

DP3AKB Pesawaran Meisuri merasa prihatin atas kasus anak SMP yang terlibat pembunuhan dengan latar belakang perilaku menyimpang.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
PEMBUNUHAN - Kepala DP3AKB Pesawaran Meisuri. Pihaknya merasa prihatin atas kasus anak SMP yang terlibat pembunuhan karena perilaku menyimpang, Rabu (3/9/2025). 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesawaran Meisuri merasa prihatin atas kasus anak SMP yang terlibat pembunuhan karena perilaku menyimpang.

Kasus pembunuhan sadis terhadap Dainuro (41), warga Desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, diduga berawal dari aktivitas penyimpangan seksual antara korban dan pelaku. 

Peristiwa tragis itu terjadi Minggu (31/8/2025) dini hari.

Pelaku utama mengaku sudah merencanakan pembunuhan karena dendam bercampur cemburu. Ia merasa diperlakukan tidak adil oleh korban dalam aktivitas seksual yang menyimpang.

Hasil pemeriksaan medis mencatat total 78 luka tusukan dan sayatan di kepala, wajah, punggung, tangan, hingga kaki korban.

“Kasus ini menjadi peringatan atas kekhawatiran yang sering kami sampaikan. Pelakunya masih anak-anak, yang sebenarnya juga korban dari orang dewasa kelompok LGBT,” kata Meisuri, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, meski kasus yang menjerat pelaku tergolong berat, DP3AKB tetap melakukan pendampingan hukum dan psikologis. 

Pendampingan psikologis diutamakan karena anak yang pernah menjadi korban berpotensi besar berubah menjadi pelaku.

Meisuri menilai perkembangan media sosial yang tanpa batas, konten pornografi, serta lemahnya pengawasan orang tua dan lingkungan menjadi faktor utama anak-anak mudah terpapar perilaku menyimpang. 

“Broken home juga menjadi salah satu pemicu anak rentan terjerumus,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, DP3AKB Pesawaran mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui forum anak, program PIK Remaja, hingga pembinaan ketahanan keluarga dan pola asuh anak

“Harapan kami peristiwa serupa tidak terulang, dan menjadi pelajaran bagi keluarga serta masyarakat agar lebih waspada melindungi anak dari segala bentuk kekerasan,” tutur Meisuri.

(Tribunlampung.co.id / Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved