Wamendag ke Lampung

Kemendag Terbuka Bersinergi Ajarkan Materi Kewirausahaan Kepada Siswa Sekolah Rakyat

Kemendag Republik Indonesia terbuka untuk bersinergi dalam mengajarkan materi tentang kewirausahaan kepada siswa Sekolah Rakyat.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
DISAMBUT SISWA - Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri disambut siswa SRMA 32 Lampung Selatan, Sabtu (6/9/2025).  

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia terbuka untuk bersinergi dalam mengajarkan materi tentang kewirausahaan hingga materi ekspor dan impor kepada siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan. 

Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, pihak Kemendag terbuka untuk bersinergi dalam mengajarkan materi kewirausahaan hingga ekspor dan impor. 

"Semua itu bagus sekali dan menarik idenya terkait bahan ajar kepada siswa tentang kewirausahaan hingga ekspor dan impor dan kami Kemendag terbuka biasanya bersinergi dengan kampus," kata Wakil Mendag, Dyah Roro Esti Widya Putri saat berkunjung ke SRMA 32 Lampung Selatan, Sabtu (6/9/2025). 

Pihaknya berharap ke depan para siswa SRMA bisa mengembangkan bisnis sendiri untuk UMKM. 

Apalagi para lulusan akan mengembangkan kewirausahaan hingga akan ekspor ke-30 negara perwakilan.

Semua ini bisa dimanfaatkan dan ini ide menarik dengan harapan partnership bisa digarap ke depannya antara Kemendag dan Sekolah Rakyat. Hingga per Agustus 2025 ini mencapai 150 sekolah.

Pihaknya mengapresiasi Pemprov Lampung baik gubernur hingga wakil gubernur yang mensukseskan program ini.

Dengan adanya SR tersebut menjadi angin segar dalam pembangunan bangsa. 

Ia mengatakan, dirinya kebetulan melawati Sekolah Rakyat tersebut maka kabinet merah putih memonitor program pemerintah di daerah khusus di Lampung.

"Kita melihat adanya SR menjawab tantangan besar bangsa kita, apalagi Presiden Prabowo Subianto selalu menekankan betapa pentingnya untuk meningkatkan SDM unggul," papar Dyah. 

"Kalau di sini permasalahan merujuk data BPS 2024 ada sekitar 3 juta anak tidak bersekolah, ada 75 persen karena faktor ekonomi," terusnya.

Maka Sekolah Rakyat hadir mencari solusi bagi anak-anak yang putus sekolah agar bisa sekolah dan dididik menjadi SDM unggul. 

"Para siswa ikut diajarkan tata krama, pelajaran sekolah dan seperti sekolah biasa. Kemudian esensinya gotong royong, tim bonding ada di sistem Sekolah Rakyat," kata Dyah. 

Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, siswa SR dari kegiatan di luar kelas berolahraga rutin.

Hingga kegiatan lainnya menjadi bagian kehidupan sehari-hari. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved