Dugaan Malapraktik di Lampung

Dugaan Malapraktik, IDI Lampung Minta Manajemen Rumah Sakit Swasta Investigasi

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung meminta kepada manajemen rumah sakit (RS) swasta di Bandar Lampung untuk menjalankan investigasi

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribun Lampung / Bayu Saputra
DUGAAN MALAPRAKTIK - Korban dugaan malapraktik RS swasta Endang Febriaki saat diwawancarai Tribun Lampung dalam program Saksi Kata, Selasa (9/9/2025). 

Sebelum operasi malamnya dia transfusi 2 kantung darah.

"Sebelum operasi kencing  lancar dan tak ada keluhan. Kemudian selesai jam 11.00 WIB lalu dibawa kembali ke ruang perawatan," kata Endang. 

Pasca operasi Endang mengaku belum boleh minum, dan tim media sudah memasang kateter dan air seni ada sekitar 200 mililiter. 

"Saya tidur dan sekitar jam 15.00 WIB bangun minta minum, tapi boleh minum jam 17.00 WIB," kata Endang. 

"Saya tak buang air kecil, dari itu saya tidak bisa kencing pasca operasi. Sampai perawat dua kali ganti kateter lalu dikasih obat lancar kencing," kata Endang. 

Setelah di RS swasta pertama dirinya pada Rabu malam dirujuk ke RS swasta lainnya pukul 23.30 WIB, dibawa dengan mobil ambulans.

"Saat itu saya tidak buang air kencing pasca operasi, perut membesar dan kami masuk ruangan,"kata Endang. 

Hingga dokter RS swasta masuk ruangan. Yang memeriksa spesialis urologi, spog dan dokter penyakit dalam. 

"Saya sudah MRI dan rontgen, Sabtu 28 Juni 2025 adaa operasi nevrost kanan dan kiri untuk pasang selang dari ginjal untuk mengeluarkan air seni yang belum keluar selama 5 hari," kata Endang. 

Setelah operasi berliter air kencing mulai keluar dan kondisinya mulai membaik. 

"Kamis operasi penyambungan saluran kencing, setelah di MRI dan rontgent didapati ada saluran kencing yang putus," kata Endang. 

Dirinya langsung menjalani operasi penyambungan saluran kencing bagian kanan, hingga akhirnya bisa dipulangkan pasca operasi. 

Endang mengatakan, dirinya mengalami putus saluran kencing akibat operasi pengangkatan miom di RS swasta pertama.

Dokter di RS swasta pertama hanya bilang dirinya hanya trauma saluran kencing, tapi dokter itu tidak menjelaskan penyebabnya saat saya sudah mengeluh sakit.

Berangkat dari kondisi itu Endang  sudah melaporkan kepada pihak RS swasta tersebut, namun tidak ada tanggapan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved