Berita Lampung

DKP Nilai Kekompakan Nelayan Jadi Kunci Utama Keberhasilan KNMP di Lampung

Kabid Perikanan Tangkap DKP Lampung, Makmur Hidayat mengatakan, program KNMP sendiri menuntut kemandirian nelayan dalam pengelolaannya.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
KNMP - Kabid Perikanan Tangkap DKP Lampung Makmur Hidayat, Selasa (16/9/2025). DKP nilai kekompakan nelayan jadi kunci utama keberhasilan KNMP di Lampung.  

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Lampung menyebut Koperasi Merah Putih dapat menunjang keberhasilan program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 65 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) selesai dibangun pada 2025.

Target tersebut menjadi bagian dari rencana pembangunan 100 kampung nelayan di seluruh Indonesia pada tahun ini yang rencananya akan dilakukan dalam dua tahap. 

Ketua Pembangunan KNMP sekaligus Staf Ahli Menteri Trian Yunanda dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/9/2025) menjelaskan, tahap pertama mencakup 65 lokasi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55 Tahun 2025. Sisanya, 35 calon lokasi masih dalam proses pengusulan untuk tahap kedua. 

Pembangunan tahap pertama dijadwalkan berlangsung September-Desember 2025. Tahap kedua dimulai Oktober 2025 dan diperkirakan selesai pada Maret 2026. Untuk tahun depan, KKP menargetkan 250 kampung nelayan bisa dibangun. 

Menurut Trian, kebutuhan investasi untuk setiap lokasi mencapai Rp 22 miliar. Total anggaran 100 lokasi sebesar Rp 2,2 triliun. Saat ini dana investasi untuk pembangunan 65 KNMP di tahap I sebesar Rp 1,34 triliun sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.  

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Lampung, Makmur Hidayat mengatakan, program KNMP sendiri menuntut kemandirian nelayan dalam pengelolaannya.

Sehingga, persoalan manajemen pengelolaan hingga kekompakan nelayan dinilai menjadi kunci utama keberhasilan program ini di Provinsi Lampung.

"Pengelolaan itu sepenuhnya dilakukan oleh nelayan setempat. Jadi, manajemen pengelolaan harus diutamakan, mulai dari nelayan hingga pengolahan," ujar Makmur pada Selasa (16/9/2025).

"Semua pihak harus punya rasa memiliki dan kompak agar bisa maju bersama," imbuhnya. 

Makmur menjaskan, secara prinsip, Kampung Nelayan Merah Putih dan Kampung Nelayan biasa sebenarnya tak jauh berbeda.

Hanya saja, program KNMP dinilai lebih berfokus pada pendekatan multi sektor yang memberdayakan masyarakat melalui peningkatan fasilitas hingga kualitas nelayan.

Makmur juga menyoroti pentingnya peran koperasi Merah Putih dalam menunjang program ini dalam mensejahterakan nelayan.

Ia menjelaskan, Kampung Nelayan Merah Putih dan Koperasi Merah Putih adalah dua program berbeda, namun akan sangat efektif jika keduanya berjalan beriringan. 

Kolaborasi ini, lanjutnya, akan memastikan keberlanjutan program dan meningkatkan pendapatan nelayan.

"Ketika ada koperasi merah putih di situ, maka akan ada dana, ada pinjaman yang bisa dimanfaatkan dan dimaksimalkan untuk menunjang kegiatan masyarakat atau nelayan setempat" pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved