Pemadaman Listrik, Disdukcapil Pesawaran Imbau Warga Tunda Urus Adminduk 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pesawaran mengimbau masyarakat yang akan mengurus administrasi kependudukan (adminduk) di kantor dinas untuk menunda sementara pelayanan pada Selasa, 16 September 2025. 

Hal ini menyusul adanya pemeliharaan jaringan listrik oleh PLN dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Pesawaran, Tommi Fernando mengatakan, pemeliharaan jaringan listrik berdampak pada terhentinya sejumlah layanan yang membutuhkan sistem online.

“Untuk pelayanan adminduk yang membutuhkan akses jaringan, kami sarankan masyarakat menunda pengurusan hingga besok. Namun, bagi yang sudah terlanjur datang ke kantor, pendaftaran masih bisa dilakukan secara manual,” jelas Tommi kepada Tribun Lampung, Selasa (16/9/2025).

Ia menambahkan, Disdukcapil tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik meski ada kendala teknis akibat pemeliharaan listrik. 

“Kami mohon pengertian masyarakat, ini demi kelancaran sistem pelayanan ke depan. Setelah listrik normal, layanan akan kembali berjalan seperti biasa,” ujarnya.

Terkait penggunaan genset, Tommi mengungkapkan bahwa genset yang dimiliki Disdukcapil saat ini sudah tidak relevan dengan kapasitas daya yang dibutuhkan. 

“Risikonya cukup besar terhadap peralatan, server, dan sistem. Karena itu, kami sedang mengajukan pengadaan genset baru pada tahun 2026,” pungkasnya.

Sebelumnya, PLN UP3 Pringsewu–ULP Pringsewu mengumumkan jadwal pemeliharaan jaringan di wilayah Pesawaran dan sekitarnya pada 16 September 2025 pukul 08.00–16.00 WIB, yang berdampak pada pemadaman listrik sementara di sejumlah titik di Pesawaran.

Sejumlah titik itu di antaranya pada kantor pemerintahan seperti DPRD Pesawaran, KPU Pesawaran, dan Pemda Pesawaran, tetapi juga menjangkau sejumlah fasilitas publik, termasuk RSUD Pesawaran.

Sejumlah wilayah pemukiman ikut terdampak pemadaman, mulai dari Binong, Suka Marga, Gunung Batu, Sepakat, Sukadadi, hingga Penengahan serta beberapa wilayah lainnya.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)