Berita Lampung
Ribuan Siswa Lampung Tidak Lulus TKA, Disdikbud Akan Bentuk Kelas Khusus dan Prioritas
Dalam TKA yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, mayoritas siswa dinyatakan tidak lulus.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung akan membentuk kelas khusus dan kelas prioritas di tingkat SMA.
Hal itu imbas dari rendahnya tingkat kelulusan siswa dalam tes kompetensi akademik (TKA).
Dalam TKA yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, mayoritas siswa dinyatakan tidak lulus.
Jumlahnya mencapai ribuan siswa.
Dari tahap awal pelaksanaan di empat daerah, hanya sebagian kecil siswa yang mampu mencapai standar universitas terkemuka.
Berdasarkan data, dari 4.671 peserta di Lampung Timur dan Metro, hanya 643 siswa atau 14 persen yang lolos.
Sementara di Bandar Lampung dan Lampung Selatan, hanya 878 siswa (10,8 persen) dari 8.118 peserta yang dinyatakan lolos.
Kepala Disdikbud Lampung Thomas Amirico mengaku prihatin dengan hasil tes tersebut.
“Ini memang agak menyedihkan, tapi kita anggap sebagai pijakan awal untuk perbaikan. Dari hasil ini akan kita lakukan treatment. Kami sudah menyiapkan instrumen perbaikan yang akan diterapkan dalam bentuk kelas khusus di sekolah,” kata Thomas, Jumat (19/9/2025).
Menyikapi hasil tersebut, terus dia, Disdikbud Lampung menyiapkan sejumlah langkah perbaikan.
Mulai dari pembentukan kelas khusus, keterlibatan bimbingan belajar (bimbel) hingga uji kompetensi guru.
Dia menjelaskan, TKA digelar sebagai persiapan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi tahun depan.
“Beberapa hari ini kita melakukan asesmen awal kepada siswa SMA di Provinsi Lampung. Ini memang khusus untuk persiapan UTBK. Kami sudah siapkan bank soal dengan lima level yang dikelola langsung oleh dinas dan diuji di 15 kabupaten/kota,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Disdikbud akan menggelar rapat bersama seluruh satuan pendidikan.
Salah satu kebijakan yang dipersiapkan adalah pembentukan kelas khusus dan kelas prioritas bagi siswa kelas XII maupun kelas X sesuai bakat dan minat.
Selain itu, Disdikbud juga akan melibatkan lembaga bimbel dalam proses perbaikan.
“Kami ingin mendiskusikan treatment terbaik agar siswa mendapat materi terbaru seperti di bimbel. Selama ini banyak yang berhasil masuk universitas justru karena materi bimbel, bukan murni dari sekolah,” ungkap Thomas.
Tidak hanya fokus pada siswa, Disdikbud juga akan menguji kompetensi guru.
Program ini dilengkapi laboratorium khusus untuk mengukur standar kompetensi guru di 17 mata pelajaran.
“Kalau muridnya oke tapi gurunya tidak, tetap akan jadi masalah. Karena itu, kami akan audit kinerja guru secara menyeluruh. Instrumen, lokasi tes, sampai peralatan sudah kami siapkan. Intinya, kita ingin transformasi pembelajaran di sekolah tidak lagi konvensional, tapi adaptif dengan materi ujian,” tegasnya.
Untuk mendukung program tersebut, pelatihan guru akan difokuskan pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bimbingan konseling (BK).
Langkah ini merupakan bagian dari target kinerja utama Gubernur Lampung dalam peningkatan kualitas pendidikan.
“Mudah-mudahan dengan doa dan kerja sama semua pihak, transformasi pembelajaran dan peningkatan kualitas guru bisa benar-benar terwujud. Yang jelas, ada yang harus kita perbaiki bersama, baik dari sisi siswa maupun guru,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Usai Buang Air Kecil Karyawan di Lampung Tengah Ditodong Sajam, Responnya Tak Terduga |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Tuntun Polisi Ungkap Pencurian Motor Dinas di Tanggamus |
![]() |
---|
Pusat Tambah Alokasi Transfer ke Daerah, Pemprov Lampung Dapat "Bisikan" dari DPRD |
![]() |
---|
Lampung Tunggu Kepastian Tertulis Besaran Alokasi TKD 2026 |
![]() |
---|
Polsek Pulau Panggung Beri Bantuan ke Keluarga Korban Tertimpa Pohon di Tanggamus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.