Wawancara Eksklusif
Peran Polwan Masa Kini, Eksklusif Bersama Kabid Humas Polda Lampung
Hari Polwan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi atas panjangnya perjalanan dan kontribusi Polwan dalam sejarah kepolisian Indonesia.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Kembali ke sejarah, Polwan awalnya dibentuk khusus menangani masalah perempuan dan anak. Dengan perkembangan saat ini, bagaimana peran Polwan sekarang?
Jawab: Kalau dulu karena ada korban atau saksi perempuan, maka ditangani Polwan. Tapi dengan perkembangan zaman sekarang, pimpinan memberikan kesempatan yang lebih luas. Setelah kami menempuh pendidikan D3 Ilmu Kepolisian, kami diberi kesempatan menduduki jabatan strategis.
Menjadi Kapolsek, misalnya, harus memiliki ilmu dari seluruh bidang: reserse, sabhara, samapta, dan manajemen SDM. Jadi harus mengerti semua kasus, bukan hanya fokus pada perempuan dan anak.
Jika jadi Kapolsek, ya harus turun ke lapangan, bersama Bhabinkamtibmas, Forkopimda, Pemda, Babinsa, untuk menciptakan keamanan.
Bahkan sekarang sudah ada Kapolres yang perempuan. Di Lampung contohnya ada Kapolres Lampung Timur, Pesisir Barat, Pesawaran, dan pernah juga di Metro.
Secara umum, artinya kesetaraan gender di kepolisian sudah diterapkan. Tapi apakah emansipasinya sudah merata?
Jawab: Kalau saat ini Bapak Kapolri dan Kapolda memberi ruang yang makin luas kepada Polisi Wanita. Siapa yang mampu, layak, dan siap, bisa memimpin. Karena itu sekarang banyak Polwan yang menjabat sebagai Kapolres.
Jadi, walaupun tingkat kriminalitas di suatu wilayah tinggi, Polisi Wanita juga mampu mengatasinya.
Secara umum, bagaimana peran Polwan di masyarakat?
Jawab: Saya rasa sudah banyak. Bhabinkamtibmas dari Polisi Wanita lebih dekat kepada masyarakat, lebih berempati. Saat demo pun, Polwan sering berada di depan sebagai negosiator. Sosok perempuan bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Untuk korban, kami beri pendampingan mulai dari ruang perempuan dan anak yang kami siapkan. Kalau dulu mungkin masyarakat sering melihat Polwan membantu menyebrangkan jalan, sekarang banyak Polwan yang berperan sebagai penyidik, reserse, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, Kapolres, hingga mengemban tugas di luar negeri dalam misi PBB.
Saat ini sudah ada enam Polwan yang memiliki pangkat bintang. Satu orang, ibu Aradina dengan jabatan Irjen Pol atau Jenderal Bintang 2 dan lainnya bintang satu.
Satu di antaranya adalah Brigjen Pol Nurul Azizah, beliau Direktur TPPA dan TPPO.
Bicara soal Kamtibmas, Kapolri meminta Polda untuk mengaktifkan kembali Siskamling bersama masyarakat. Di Lampung, bagaimana realisasinya?
Jawab: Kalau bicara Siskamling, dulu kita mengenalnya dengan istilah Perpolisian Masyarakat. Nah, Siskamling ini adalah kegiatan di mana ada pos yang dijaga oleh masyarakat, Linmas, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta RT, RW, dan masyarakat secara bergantian.
503 Ribu Sertifikat Telah Migrasi ke Elektronik, Eksklusif Bersama Kakanwil ATR/BPN Lampung |
![]() |
---|
Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.