Berita Lampung

Diskes Pringsewu Ungkap Faktor yang Bisa Tingkatkan Risiko Kematian dari Penyakit HIV/AIDS

Hingga Agustus tahun ini, terdapat 46 kasus baru menurun sekitar 31,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 67 kasus.

|
Editor: soni yuntavia
Tribunnews.com
PUTUS PENGOBATAN - Foto ilustrasi. Diskes Pringsewu menyebut stigma sosial dan putus pengobatan masih menjadi tantangan besar dalam menekan penyebaran HIV/AIDS. 

“Kami terus mengingatkan bahwa HIV bisa dikendalikan dengan pengobatan rutin. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting agar ODHA tidak merasa dikucilkan,” tutup Hadi.(oky)

302 Pasien Jalani Pengobatan 

Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pringsewu Lampung menyebut 302 pasien HIV/AIDS menjalani pengobatan hingga November 2024. 

Dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari Pringsewu dengan 162 pasien, sementara sisanya berasal dari daerah lain seperti Tanggamus 46 pasien, Pesawaran 45 pasien, dan kabupaten/kota lainnya di Lampung maupun luar provinsi.  

Kabid Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Diskes Pringsewu, Lampung Hadi, mengungkapkan bahwa kasus HIV/AIDS di Pringsewu sebagian besar berasal dari kelompok risiko LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki). 

“Kelompok ini menjadi faktor utama dalam penularan HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Pringsewu,” ujar Hadi, Minggu (5/1/2024).  

Berdasarkan data, rentang usia penderita HIV/AIDS di Pringsewu didominasi oleh kelompok usia produktif, yakni 20-24 tahun dengan 86 kasus dan 25-49 tahun 190 kasus. 

Hingga tahun 2024 ini, dua bayi tercatat positif HIV, sementara tiga pasien dilaporkan meninggal dunia akibat AIDS.  

“Jumlah dua bayi yang tercatat HIV ini menjadi perhatian serius, terutama bagi ibu hamil dan bayinya,” ungkap Hadi.

“Kami telah menerapkan skrining triple eliminasi (HIV, sifilis, dan hepatitis) pada ibu hamil untuk mencegah penularan dari ibu ke anak,” tambahnya.

Meski banyak penderita berasal dari luar Pringsewu, seperti Pesawaran, Tanggamus, hingga luar provinsi, sebagian besar pasien tetap memilih fasilitas kesehatan di Pringsewu untuk pengobatan. 

Hal ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan di Pringsewu masih menjadi rujukan utama bagi penderita HIV/AIDS dari berbagai daerah

( Tribunlampung.co.id

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved