Mahasiswa FEB Unila Meninggal

Belum Tetapkan Tersangka Diksar Maut, Ini Alasan Polda Lampung

Kasus diksar maut Mahasiswa Pencinta Alam (Mahepel) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila masih dalam proses penyidikan Polda Lampung.

Editor: soni yuntavia
Tribun Lampung / Bayu Saputra
PENYIDIKAN - Kasubdit 3 Jatanras Polda Lampung Kompol Zaldy Kurniawan. Polda Lampung masih terus melakukan penyidikan terkait kasus diksar maut Mahasiswa Pencinta Alam (Mahepel) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Selasa (14/10/2025).  

“Anak kami baru dirawat setelah mengikuti kegiatan diksar itu. Sejak kecil tidak pernah ada keluhan sakit seperti itu,” imbuhnya.

Diketahui, jasad Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Jurusan Bisnis Digital FEB Unila angkatan 2024 dimakamkan di TPU Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.(byu)

Temukan Tumor Otak

Polda Lampung mengungkap hasil ekshumasi Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung yang meninggal dunia seusai mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Mahepel) FEB Unila.

Dokter forensik mitra RS Bhayangkara, I Putu Suwartama Wiguna, mengatakan penyebab kematian Pratama Wijaya Kusuma adalah tumor pada otak.

Menurut Putu, tim forensik menemukan oligodendroglioma, sejenis tumor otak primer langka, di dalam sel saraf otak almarhum Pratama.

"Jadi untuk permintaan ekshumasi yang kami lakukan dengan tim, hasil paling signifikan untuk penyebab kematian almarhum itu adalah tumor. Jadi ada tumor di otak," kata Putu dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (7/10/2025).

Mengenai dugaan faktor kekerasan yang mungkin menyebabkan tumor, Putu membantahnya. Dia menjelaskan, pembentukan tumor memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Jadi tumor yang kita temukan secara patologi genotomi ada oligodendroglioma yang berada di dalam sel saraf otak almarhum," jelas Putu.

"Secara literatur, (oligodendroglioma) itu tidak berhubungan dengan suatu trauma," terangnya lagi.

Putu menyebut, pihaknya tidak menemukan adanya bekas kekerasan pada jenazah, lantaran peristiwanya sudah cukup lama.

Menurut Putu, dari hasil identifikasi, pihaknya hanya menemukan trauma-trauma bekas medis, seperti bekas infus dan pemasangan selang ke otak.

"Jadi pemasangan selang tersebut bertujuan untuk mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh tumor," imbuhnya.(hur)

( Tribunlampung.co.id

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved