Berita Lampung
Anggota Komisi II DPRD Pesawaran Apresiasi Guru PAUD: Butuh Kesabaran dan Ketulusan
Anggota Komisi II DPRD Pesawaran Atut Widiarti mengapresiasi para guru PAUD yang mendedikasikan diri dalam membentuk karakter anak.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Pesawaran – Anggota Komisi II DPRD Pesawaran Atut Widiarti mengapresiasi para guru PAUD yang mendedikasikan diri dalam membentuk karakter anak usia dini.
Hal itu disampaikannya seusai menghadiri kegiatan yang digelar Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) di aula Islamic Center Pesawaran, Rabu (19/11/2025).
Atut mengaku melihat langsung bagaimana para pendidik PAUD bekerja dengan totalitas meski menghadapi berbagai persoalan pribadi dan keterbatasan fasilitas.
“Sebagai perempuan dan juga pendidik, saya melihat totalitas mereka dalam memberikan kontribusi kebaikan, khususnya untuk pendidikan anak usia dini. Itu tidak bisa dilakukan semua orang,” ujarnya.
Menurutnya, profesi guru PAUD bukan hanya soal mengajar, tetapi juga bentuk pengabdian yang membutuhkan kesabaran dan ketulusan.
“Mereka harus memberikan yang terbaik untuk anak-anak, bahkan ketika mereka sendiri memiliki permasalahan. Mengajar di PAUD itu pengabdian, dan hanya orang tertentu yang kuat melakukannya,” kata Atut.
Sebagai anggota Komisi II, Atut menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan para pendidik, termasuk guru PAUD, IGTKI, dan HIMPAUDI.
Ia mengakui bahwa kondisi anggaran daerah saat ini masih menjadi kendala dalam memberikan dukungan maksimal.
“Terkait anggaran memang ada keterbatasan. Pemerintah daerah sedang menyehatkan anggaran dan tidak melakukan peminjaman. Tapi masukan tetap kami terima, dan ke depan kami berharap ada perhatian lebih untuk para pendidik PAUD,” ucapnya.
Atut juga menyebut bahwa banyak guru PAUD di Pesawaran yang belum tersentuh sertifikasi maupun tunjangan lainnya.
Karena itu, diperlukan langkah bertahap agar pemerintah bisa memberikan perhatian yang lebih merata.
“Mudah-mudahan ke depan kami punya anggaran dan dapat memberikan perhatian untuk mereka. Masih banyak guru PAUD yang belum sertifikasi, belum mendapat tunjangan, tapi tetap mengabdi,” katanya.
Atut mengapresiasi kegiatan IGTKI yang dinilai mampu mempererat hubungan antarpendidik serta memberi ruang untuk menyampaikan aspirasi. Dirinya mengaku telah lama memiliki kedekatan dengan organisasi guru seperti IGTKI dan HIMPAUDI.
“Saya senang sekali kumpul dengan mereka. Mereka itu sahabat-sahabat di IGTKI. Ketika saya jadi wakil rakyat, tentu ada hal-hal yang harus diperjuangkan untuk mereka,” imbuh Atut.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian pemerintah terhadap guru PAUD di Pesawaran.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indrajaya)
| 22 Guru Honor Senior di Pesawaran Diberi Penghargaan, Guru Tertua Usia 72 Tahun |
|
|---|
| Diskes Bandar Lampung Gelar Donor Darah di Pemkot, Target 25 Kantong Darah |
|
|---|
| Awalnya Iseng Buat Tepak Tari Lampung, Iwan Kini Raub Untung dari Buah Tangannya |
|
|---|
| Pemkab Pesawaran Matangkan Persiapan Penilaian Tahap II Adipura 2025 |
|
|---|
| Pemkab Pesawaran Targetkan Eliminasi Kasus Malaria pada 2029 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Anggota-Komisi-II-DPRD-Pesawaran-Atut.jpg)